Lina Dedy dan Anaknya Menangis hingga Merasa Bersalah atas Tindakan Sopirnya yang Aniaya Chief Koas
Lina Dedy dan anaknya, Lady alias LD mengaku terpuruk dan menyesal. Pengacara sebut keduanya murung hingga menangis usai kasus penganiayaan viral
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Lady alias LD dan ibunya, Lina Dedy diliputi rasa penyesalan setelah kasus pemukulan terhadap koas Fakultas Kedokteran (FK) Unsri bernama Luthfi.
Diketahui, sopir dari Lina Dedy memukuli Luthfi hingga babak belur perkara jadwal jaga koas.
Kini, Lina dan LD menyesal dan syok setelah kasus ini jadi sorotan publik.
Demikian yang diungkapkan Titis Rachmawati, kuasa hukum keluarga Lina Dedy.
Titis menyebut, kliennya merasa bersalah karena mengajak korban bertemu atas inisiatifnya sendiri.
"Ibunya merasa bersalah,"
"Karena inisiatif mau menemui korban tanpa sepengetahuan anaknya, muncul masalah ini," kata Titis, dikutip dari TribunSumsel.com.
Titis juga mengatakan bahwa kliennya banyak menyendiri dan psikologisnya terguncang.
"Bukan menyendiri lagi, dua-duanya lebih sering menangis. Masih syok betul, semuanya syok," ujarnya.
Diketahui, Lina menemui korban tanpa sepengetahuan anaknya.
Lina meminta bertemu korban karena ia melihat anaknya yang terlihat lelah selepas jaga jadi koas.
Baca juga: Sang Sopir Jadi Tersangka Kasus Penganiayaan Dokter Koas, Butik Milik Ibu Lady Tutup
Padahal, sang anak, Lady, sudah melarang ibunya menemui korban setelah menceritakan soal jadwal jaga.
"Iya benar, LY sudah meminta ibunya agar jangan menemui korban. Waktu kejadian LY sedang menjalankan tugas sebagai koas," kata Titis.
Sebelumnya diwartakan, koas dari FK Unsri bernama Luthfi jadi korban penganiayaan seorang pria berinisial DT.
Video penganiayaan tersebut pun viral di media sosial.
Diketahui, DT merupakan sopir dari ibu dan Lady Aurellia Pramesti (LAP).
Lady sendiri merupakan sesama koas dari korban.
Pemukulan ini terjadi di salah satu kafe di Palembang yang dipicu soal perselisihan jadwal jaga dokter koas.
Luthfi sendiri merupakan Chief atau ketua Koas Mahasiswa Kedokteran Unsri di RS Siti Fatimah Palembang, Sumatera Selatan.
Ayah korban, Wahyu Hidayat pun menyayangkan kasus penganiayaan ini bisa terjadi.
Ia pun telah melaporkan perbuatan DT ke polisi.
Kini, ia berharap pihaknya mendapatkan keadilan.
"Kami merasa kecewa dengan peristiwa ini dan keadilan harus ditegakkan, kami sudah melaporkan kejadian ini pada kepolisian dan berharap pelaku dapat diproses secara hukum yang berlaku di Indonesia," kata Wahyu, dikutip dari TribunSumsel.com.
Terkait kondisi putranya, Wahyu menuturkan bahwa Luthfi sudah diperbolehkan pulang semenjak dirawat di RS Bhayangkara Moh Hasan sejak Rabu (11/12/2024).
Meski begitu, Luthfi masih harus beristirahat di rumah.
Baca juga: Alumni Unsri Ramai-ramai Soroti Aksi pemukulan Dokter Koas: Keluarkan Tidak Usah Lagi Beri Skorsing
"Sudah diperbolehkan pulang hari ini (Jumat), tapi masih proses pemulihan. Kondisi psikologisnya masih syok," katanya.
Ia juga menuturkan bahwa menyerahkan semua proses hukum ke polisi.
"Biarkan saja proses hukum berjalan," katanya.
Wahyu juga menuturkan bahwa hingga saat ini, pihak pelaku belum ada yang menemuinya, dan pihaknya juga masih belum bersedia untuk ditemui.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Kuasa Hukum Sebut Lina Dedy Ibu LD Merasa Bersalah Pasca Sopirnya Aniaya Dokter Koas: Sering Nangis
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunSumsel.com, Rachmad Kurniawan/Linda Trisnawati)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.