Sosok Ipda Imanuel Dachi, Polisi di Medan Aniaya Tahanan hingga Tewas, Tangkap Korban Tanpa Surat
Anggota Polrestabes Medan, Ipda Imanuel Dachi, menganiaya tahanan hingga tewas. Ia kini dipatsuskan bersama enam anak buahnya.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
Terkait penangkapan suaminya, Dumaria mengaku bingung sebab ia tak menerima sepucuk surat pun dari pihak kepolisian.
Ia juga tak tahu alasan sang suami diamankan. Padahal, menurutnya, mertua Ipda Imanuel Dachi tak punya masalah dengan Budianto.
"Sepucuk surat pun tidak saya terima," kata Dumaria.
"Keluarga Bapak Siagian itu (mertua Imanuel) tidak ada masalah dengan suami saya, dia masalah sama yang punya warung," pungkasnya.
Kesaksian Rekan Korban
Selain Budianto Sitepu, Ipda Imanuel Dachi dan anak buahnya juga mengamankan dua rekan korban, Dedi Sugiarto Pasaribu dan Giring.
Ternyata, tak hanya Budianto, Dedi mengaku juga menjadi korban penganiayaan saat ditangkap di warung tuak depan rumah mertua Imanuel, Selasa malam.
Baca juga: Penyebab Budianto Tahanan yang Tewas di Medan Ditangkap, 6 Polisi Diperiksa
Saat ditangkap, Dedi menyebut ada enam anggota polisi yang datang.
Ia dan teman-temannya kemudian dimasukkan ke dalam mobil dan langsung dipukuli.
"Ada enam orang (anggota polisi), aku langsung dimasukan ke mobil, langsung dipukul di mobil, aku dipukuli," kata Dedi, Jumat.
"Setahu aku (memukulnya) cuma pakai tangan, kalau saya nggak ada (melawan). Jangan melawan katanya, langsung dipukul dibawa ke mobil, dipukuli juga," lanjut dia.
Tiba di Polrestabes Medan, Dedi baru bertemu dengan Budianto dan Giring.
Di sana, ia melihat kondisi Budianto sangat memprihatinkan dan sempat pingsan.
Lalu, Budianto dibawa ke RS Bhayangkara Medan dan dinyatakan meninggal dunia.
"Kami sempat dimasukkan ke sel, Budi sempat muntah-muntah," ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.