Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Arab Saudi Bikin Alat yang Bisa Menangkap Air dari Udara tanpa Bantuan Listrik

penelitian yang dilakukan oleh tim dari KAUST Arab Saudi berhasil menciptakan alat yang dapat mengubah uap air di udara menjadi air yang kita butuhka

Editor: Sugiyarto
zoom-in Arab Saudi Bikin Alat yang Bisa Menangkap Air dari Udara tanpa Bantuan Listrik
IST
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM - Tahukah Anda bahwa ada 13 triliun ton uap air yang terbang di udara sekitar kita?

Melalui fakta tersebut, sebuah penelitian yang dilakukan oleh tim dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST) di Arab Saudi berhasil menciptakan alat yang dapat mengubah uap air di udara menjadi air yang kita butuhkan.

Kunci dari prototipe alat ini adalah senyawa kimia kalsium klorida yang murah, stabil, ramah lingkungan, dan tidak beracun.

Kalsium klorida adalah zat yang sangat baik dalam menyerap air yang ada di udara atau proses yang kita kenal dengan higroskopi.

Para peneliti juga mengembangan sistem penyimpanan kalsium klorida dalam bentuk hidrogel supaya tetap dapat menampung air dengan mempertahankan bentuk padatnya.

Lalu, mereka juga menggunakan cahaya untuk mengembalikan hampir 100 persen dari proses higroskopi yang berubah menjadi gel dengan menambahkan beberapa nanotube karbon kecil untuk melepaskan air.

Dilansir dari Science Alert pada Selasa (04/11/2018), dalam praktik yang dilakukan pada malam hari, 35 gram hidrogel mampu mendapatkan 37 gram air dengan kelembapan relatif sekitar 60 persen.

Berita Rekomendasi

Pada siang hari, dengan paparan matahari selama 2,5 jam, hidrogel ini mampu menyerap 20 gram air yang dikumpulkan dalam perangkat dan siap untuk diminum.

Seiring dengan biaya rendah dan hasil air yang tinggi, perangkat ini memiliki keuntungan bekerja dengan baik bahkan di daerah dengan kelembaban yang relatif rendah bahkan kering.

Para peneliti juga berkata bahwa alat ini tidak memerlukan listrik untuk beroperasi, yang berarti ia dapat digunakan bahkan di bagian terpencil di dunia.

 “Kelangkaan air adalah salah satu masalah paling menantang yang mengancam kehidupan umat manusia."

"Teknologi ini memberikan solusi yang menjanjikan untuk produksi air bersih di daerah-daerah terpencil yang kesulitan air,” ungkap Renyuan Li, seorang mahasiswa PhD yang juga terlibat dalam penelitian seperti yang dikutip dari IFL Science pada Rabu (05/11/2018).

Air di bumi memang sangat banyak.

Hampir 97 persen permukaan bumi merupakan air.

Namun, di antara persentase yang besar tersebut, hanya 2 persen air yang tidak mengandung garam atau air yang dapat dikonsumsi.

Artinya, temuan ini mungkin akan menjawab tantangan dari pelbagai kesulitan air.(TRIBUNJOGJA.COM)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ilmuwan Ciptakan Alat yang Bisa Menangkap Air dari Udara Tanpa Listrik"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Berita Populer
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas