2 Studi Mengkonfirmasi Ada Air di Bulan
Penelitian baru mengkonfirmasi teori para ilmuwan selama bertahun-tahun yaitu bahwa bulan itu basah.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Pada tahun 2018, para ilmuwan menemukan endapan es di kutub bulan, yang tidak dikunjungi oleh astronot Apollo.
Kutub selatan bulan khususnya diyakini memiliki reservoir air yang berpotensi berguna dalam bentuk es atau molekuler - meskipun jelas tidak berbentuk cair.
Pesawat luar angkasa seperti Chandrayaan-1 India, menggunakan instrumen NASA untuk memetakan mineral dan bahan lainnya.
Mereka memburu air bulan dan mendeteksi adanya senyawa hidrogen dan oksigen, komponen atom air.
Tetapi deteksi tersebut tidak dapat mengesampingkan sumber selain air di daerah yang diterangi matahari, kata Casey Honniball, seorang peneliti di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt, Md.
Senyawa hidrogen-oksigen lain atau emisi termal bulan mungkin telah mengacaukan sinyalnya.
Penemuan baru ini berasal dari pengamatan jarak jauh permukaan bulan dengan teleskop inframerah di SOFIA, pesawat Boeing 747 yang dimodifikasi yang terbang tinggi di atmosfer bumi dan pemindaian permukaan bulan.
Instrumen di atas observatorium mendeteksi kehalusan cahaya bulan pada panjang gelombang 6 mikron, yang diyakini para peneliti sebagai sinyal air non-ambigu.
"Hanya air molekuler yang dapat membuat pita 6 mikron," kata Honniball.
John Grunsfeld, seorang fisikawan dan mantan administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains NASA, yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan bahwa studi baru tersebut mengkonfirmasi apa yang sebelumnya diukur.
"Pengukuran SOFIA serupa dengan yang lain, termasuk sampel bulan dari misi Apollo," katanya.
Studi SOFIA mendeteksi molekul air individu di dekat formasi kawah besar, bernama Clavius, di wilayah selatan bulan.
Karena molekul air begitu menyebar, kata Honniball, mereka "tidak berinteraksi satu sama lain sehingga tidak dapat membentuk air cair atau air es."
Ia menduga benda-benda itu terlindung di kantong di antara butiran debu atau di dalam manik-manik kaca, seukuran ujung pensil, yang dibentuk oleh tumbukan mikrometeorit.