Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Didiskualifikasinya Mifahul Jannah Atlet Judo dari Asian Para Games 2018, Ia Tak Menyesal

Miftahul Jannah, atlet Indonesia dari cabang olahraga Blind Judo kelas 52kg klasifikasi low vission Asian Para Games 2018, didiskualifikasi

Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Daryono
zoom-in 5 Fakta Didiskualifikasinya Mifahul Jannah Atlet Judo dari Asian Para Games 2018, Ia Tak Menyesal
Kompas.com/Alsadad Rudi
Menpora Imam Nahrawi mendampingi atlet para judo Indonesia, Miftahul Jannah dalam sebuah konferensi pers yang digelar di GBK Arena, Jakarta, Selasa (9/10/2018) 

Namun, ada risiko besar yang mungkin bisa terjadi jika atlet wanita tetap menggunakan hijab saat berlaga.

"Hal yang perlu ditekankan adalah juri bukan tidak memperbolehkan kaum muslim untuk ikut pertandingan. Aturan internasional mulai 2012, setiap atlet yang bertanding pada cabang judo tidak boleh berjilbab karena dalam pertandingan judo ada teknik bawah dan jilbab akan mengganggu," ujarnya.

"Kami menerima aturan bukan tidak boleh atlet pakai jilbab, bukan seperti itu. Tidak diperbolehkan menggunakan jilbab karena ada akibat yang membahayakan," tutur Bahar.

2. Miftahul Jannah tak merasa menyesal

Dilansir Tribunnews.com dari Kompas.com, Miftah pun mengaku dirinya sudah mengetahui adanya regulasi tersebut.

Namun, saat itu ia berusaha untuk mendobraknya.

Baca: Dhini Aminarti Ngaku Bangga Miftahul Jannah Didiskualifikasi Demi Pertahankan Prinsip

Ia juga mengaku tidak ada rasa menyesal saat dirinya didiskualifikasi karena tidak mau melepaskan jilbabnya.

Berita Rekomendasi

"Rasa menyesal tidak ada karena itu pendirian Miftah. Dari awal, Miftah sudah tahu. Mungkin ada peluang untuk tampil. Namun, ketika mendengar di technical meeting yang sesungguhnya memakai jilbab tidak boleh, ya sudah Miftah berkomitmen tidak akan ikut tanding jika harus dibuka," kata Miftah dalam konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Selasa (9/10/2018).

Miftah juga mengaku dirinya menghormati regulasi tersebut dan menurutnya, regulasi memang harus ditegakkan.

Namun, di sisi lain, ia juga menilai bahwa prinsip keyakinannya juga harus dihormati.

"Miftah ingin mempertahankan prinsip Miftah, tidak hanya untuk Miftah sendiri, tetapi juga atlet-atlet muslimah lainnya agar terus mempertahankan jilbabnya," ucap atlet asal Aceh itu.

3. Pelatih Miftahul Jannah tak tahu ada larangan tersebut

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Umum Komite Paralimpiade Nasional (NPC) Indonesia, Senny Marbun.

Bahwa benar pelatih judo atlet disabilitas Indonesia tidak mengetahui aturan larangan penggunaan jilbab di kompetisi Internasional seperti Asian Para Games 2018.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas