5 Fakta Didiskualifikasinya Mifahul Jannah Atlet Judo dari Asian Para Games 2018, Ia Tak Menyesal
Miftahul Jannah, atlet Indonesia dari cabang olahraga Blind Judo kelas 52kg klasifikasi low vission Asian Para Games 2018, didiskualifikasi
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Daryono
Senny Marbun juga menjelaskan para pelatih judo sebenarnya sudah diberitahu mengenai aturan tersebut.
Namun, aturan larangan berjilbab itu kemungkinan belum dimengerti karena terkendala bahasa.
"Pelatih judo kami tidak dapat berbahasa Inggris dan tidak tahu aturan larangan berjilbab ketika ada rapat delegasi teknis dari Komite Paralimpiade Asia," kata Senny.
Senny pun kemudian meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia karena NPC juga turut bertanggung jawab sehingga Miftahul Jannah didiskualifikasi.
"Kami berharap kejadian ini tidak terulang lagi pada kejuaraan-kejuaraan internasional berikutnya seperti ASEAN Para Games 2019 dan Paralimpiade Tokyo 2020," ujar Senny.
Baca: Kasus Diskualifikasi Miftahul Jannah, Federasi Judo Internasional Diminta Ubah Aturan
"Saya akui NPC juga bersalah karena regulasi pertandingan judo itu sudah ada sejak lama dan kami tidak mengonfirmasi itu kepada pelatih dan atlet," kata Senny menambahkan.
4. Kini Mfitahul Jannah beralih tekuni catur
Setelah peristiwa ini, Miftahul Jannah memutuskan untuk pindah ke cabor catur tuna netra (blind chess).
Meski ia gagal berlaga di Asian Para Games 2018, Miftah mengaku dirinya tidak akan berhenti dari panggung olahraga.
Dan dia berniat untuk menekuni catur yang telah dipelajarinya sejak berusia empat tahun.
Ia mengkau kerap mengikuti berbagai turnamen catur dan memperoleh hasil bagus sejak berusia enam tahun.
"Catur adalah hobi yang sangat Miftah cintai. Catur bagaikan sahabat bagi Miftah," kata Miftah saat ditemui dalam sebuah konferensi pers di GBK Arena, Jakarta, Selasa (9/10/2018).
Maka dari itu, Miftah pun memutuskan tetap pindah ke cabor catur meski nantinya akan menemui banyak rintangan.
"Rasa kecewa Miftah sudah tertutupi oleh keyakinan Miftah. Karena keyakinan di atas segala-galanya," ujar atlet asal Aceh itu.