7 Mitos Kesehatan yang Kerap Dipercaya Ini Disanggah Ilmuwan: Termasuk Tak Boleh Minum Saat Makan
Banyak mitos tentang kesehatan yang beredar di masyarakat. Berikut 7 mitos tentang kesehatan yang disanggah oleh ilmuwan.
Penulis: Fitriana Andriyani
Editor: Sri Juliati
Gejala mabuk muncul ketika alkohol di hati berubah menjadi racun asetaldehida, kemudian yang terakhir masuk ke aliran darah.
Arang aktif menyerap racun di dalam tubuh dan mempromosikan pembuangan cepat mereka melalui usus.
Namun, itu hanya efektif pada jam pertama setelah keracunan.
Ini ide yang cukup sia-sia untuk mencoba menggunakan arang di pagi hari.
Untuk meredakan sakit kepala, kamu dapat menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen, Diclofenac, dan Naproxen.
Jangan mengonsumsi Parasetamol: tidak tercampur dengan alkohol dan minumlah banyak air.
6. Gluten buruk untuk kesehatan
Para ilmuwan membandingkan lebih dari 650 produk bebas gluten dengan padanannya.
Mereka menemukan, produk bebas gluten mengandung lebih banyak kalori, gula, lemak, dan sedikit protein.
Ada orang yang harus makan makanan bebas gluten karena alergi atau jika mereka menderita penyakit celiac.
Gluten dapat menyebabkan kerusakan pada usus kecil (sekitar 1 dari 100 orang menderita penyakit ini).
Untuk orang sehat, membatasi jumlah makanan gandum dalam diet seseorang dapat meningkatkan risiko perkembangan penyakit jantung.
7. Anjuran untuk melangkah minimal 10.000 langkah setiap hari
Sepuluh ribu langkah adalah angka acak yang dibuat oleh Jepang untuk mempromosikan penghitung langkah baru pada pertengahan 1960-an.
Peningkatan tajam dalam aktivitas mungkin memiliki konsekuensi negatif bagi orang-orang dengan penyakit kronis, orang tua, penderita diabetes, atau mereka yang terbiasa dengan gaya hidup yang tidak aktif.
Beberapa penelitian membuktikan, untuk tetap bugar dan sehat, Anda hanya perlu mengambil 5.000 hingga 8.000 langkah setiap hari.
Para ilmuwan mencoba menghitung jumlah yang diperlukan dan mengklaim, disarankan untuk mengambil setidaknya 7.500 langkah per hari.
(Tribunnews.com/Fitriana Andriyani)