Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

10 Hoax paling Berdampak di Indonesia Selama 2018: soal Ratna Sarumpaet hingga Penculikan Anak

Inilah 10 konten hoax yang memiliki dampak besar di Indonesia sepanjang 2018. Kabar tentang Ratna Sarumpaet hingga penculikan anak.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 10 Hoax paling Berdampak di Indonesia Selama 2018: soal Ratna Sarumpaet hingga Penculikan Anak
Tribunnews/JEPRIMA
Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi. 

Inilah konten hoax yang memiliki dampak besar di Indonesia sepanjang 2018. Kabar tentang Ratna Sarumpaet hingga penculikan anak.

TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) merilis 10 konten hoax yang paling berdampak di Indonesia.

Dari 10 konten hoax tersebut, kabar bohong soal pemukulan Ratna Sarumpaet ada di urutan pertama.

Dilansir Tribunnews.com dari laman resmi Kominfo, dampak dari konten hoax tersebut beragam.

Mulai dari menimbulkan keresahan dan ketakutan di sebagian kelompok masyarakat hingga menjadi perhatian nasional melalui pemberitaan media massa.

Baca: Kaleidoskop 2018 - 3 Peristiwa Horor Jadi Catatan Kelam Dunia Olahraga

Berdasarkan pemantauan mesin pengais konten Sub Direktorat Pengendalian Konten internet Direktorat Pengendalian Informatika Ditjen Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo, berikut konten terindikasi hoaks yang memiliki dampak selama tahun 2018.

1. Hoax Ratna Sarumpaet

Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi.
Ratna Sarumpaet saat menggelar konferensi pers terkait pemberitaan penganiayaan dirinya di Kampung Melayu Kecil, Jakarta Timur, Rabu (3/10/2018). Pada konferensi pers tersebut Ratna mengaku berbohong tentang penganiayaan dirinya melainkan pada 21 September 2018, dirinya menemui dokter bedah plastik di Jakarta untuk menjalani sedot lemak di pipi. (Tribunnews/JEPRIMA)
Berita Rekomendasi

Pada 2 Oktober 2018, akun Facebook Swary Utami Dewi pertama kali mengunggah kabar berita soal aktivis Ratna Sarumpaet yang diduga dianiaya oleh sekelompok orang di Bandung.

Unggahan itu disertai tangkapan layar (screenshoot) aplikasi pesan WhatsApp yang disertai foto Ratna Sarumpaet.

Konten ini lantas viral di Twitter dan diunggah kembali serta dibenarkan oleh beberapa tokoh politik tanpa melakukan verifikasi.

Setelah ramai diperbincangkan dan muncul tiga laporan mengenai dugaan hoax, konten ini ditanggapi Kepolisian yang melakukan penyelidikan.

Rupanya, Ratna tidak dianiaya bahkan tidak berada di Bandung pada saat itu.

Ia justru berada di Jakarta dan melakukan operasi plastik di RS Bina Estetika Menteng sehingga membuat wajahnya lebam.

2. Hoaks Gempa Susulan di Palu

BNPB memastikan jika informasi akan ada gempa susulan dan tsunami sebesar 8,1 SR adalah Hoax alias tidak benar.
BNPB memastikan jika informasi akan ada gempa susulan dan tsunami sebesar 8,1 SR adalah Hoax alias tidak benar. (Capture/Twitter/@Sutopo_PN)

Baca: Kaleidoskop 2018: Tantangan paling Viral di Media Sosial Sepanjang 2018

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas