Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya Tanggapi Permasalahan Antara Persebaya dan Jawa Pos
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Surabaya memberikan tanggapan mengenai jajaran Manajemen Persebaya Surabaya yang melaporkan Jawa Pos
Penulis: Gigih
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
”Persebaya tidak pernah meminta pemain atau siapa pun untuk mengalah dalam pertandingan melawan Kalteng Putra." ujar Candra Wahyudi.
"Kita mendominasi pertandingan dan menciptakan banyak peluang, namun, tidak berbuah gol, sebaliknya, Kalteng Putra menciptakan gol melalui serangan balik,” jelas Manajer Persebaya Candra Wahyudi yang ketika pertandingan itu terjadi menjabat direktur tim.
Chairul yang ketika pertandingan itu menjabat manajer Persebaya menambahkan, timnya sudah berjuang habis-habisan untuk memenangkan pertandingan.
Statistik maupun rekaman pertandingan bisa membuktikan hal itu, ada sejumlah peluang emas namun tidak berbuah gol.
”Situasi Persebaya ketika itu memang sedang berat, putra pelatih Alfredo Vera kritis di rumah sakit, lalu dua hari setelah pertandingan meninggal,” kata Chairul.
”Betapa kejam pemberitaan ini, menyebut nama saya seperti itu,” lanjutnya.
Cholid pun menegaskan dirinya sudah lama tidak ikut campur dalam urusan tim Persebaya. Bahwa dia masih menjadi bagian Persebaya, sebatas kompetisi internal dan tim amatir.
”Hotel Vasa yang saya disebut-sebut Jawa Pos naik lift untuk bertemu official Kalteng Putra, saya tidak pernah ke sana,” tegasnya.
Sebelum melayangkan laporan, Persebaya sempat berdiskusi dengan Kapolrestabes Surabaya Kombespol Rudi Setiawan.
”Pemberitaan Jawa Pos telah mencemarkan nama baik Persebaya maupun individu Pak Cholid dan Chairul, makanya kami membuat laporan ini,” kata Candra kepada Rudi.
(Tribunnews.com/Gigih)