Terkena Semburan Awan Panas, Ini Kondisi Terkini Pulau Panjang Pasca Erupsi Gunung Anak Krakatau
Berikut potret terkini Pulau Panjang, pulau yang berjarak sekitar 3 Km dari Gunung Anak Krakatau setelah terdampak erupsi.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
Terlihat pula, asap kawah utama berwarna putih sedang dengan tinggi sekitar 100 meter dari puncak.
Angin juga bertiup lemah ke arah timurlaut dan timur.
Melalui rekaman seismograf tanggal 16 Januari 2019 tercatat sebanyak 14 kali gempa Hembusan di Gunung Anak Krakatau.
Juga 7 kali gempa Vulkanik Dalam serta tremor Menerus dengan amplitudo 1 - 14 mm, dominan 3 mm.
Oleh karena itu, PVMBG mengimbau masyarakat tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 Km dari kawah.
Yaitu di dalam Kompleks Gunung Krakatau yang dibatasi Pulau Rakata, Pulau Sertung, dan Pulau Panjang.
Masyarakat juga diminta menyiapkan masker untuk mengantisipasi jika terjadi hujan abu.
Imbas Erupsi Gunung Anak Krakatau
Erupsi Gunung Anak Krakatau pada 22 Desember 2018 lalu menyebabkan tsunami yang menghantam wilayah pesisir di Lampung dan Banten.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut, tsunami Selat Sunda mengakibatkan 431 orang tewas, ribuan luka-luka dan 15 orang dikabarkan masih hilang.
Sementara itu, tsunami dan ancaman erupsi Krakatau juga membuat lebih dari 40 ribu orang harus mengungsi.
Tak hanya itu, tinggi Gunung Anak Krakatau pun berkurang sebanyak 228 meter, dari sebelumnya 338 meter menjadi hanya 110 meter.
(Tribunnews.com/Sri Juliati)