7 Fakta Lengkap Pembunuhan Mahasiswa UPN Yogyakarta, Tak hanya Cemburu, Pelaku Inginkan Harta Korban
Berikut ini tujuh fakta lengkap kasus pembunuhan mahasiswa UPN Yogyakarta. Ternyata ada motif lain selain cemburu yang membuat pelaku tega membunuh.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Daryono
Kini SS ditahan di Mapolres Magelang dan kasusnya akan segera dilimpahkan ke Polres Sleman, sesuai dengan lokasi kejadian.
Baca: Mahasiswi UMM Meninggal Saat Pertukaran Mahasiswa di Spanyol, Ini Fakta-faktanya
6. Tanggapan UPN Yogyakarta
Markus Kusnardijanto, Kasubag Humas Universitas Pembangunan Nasional (UPN) membenarkan jika korban merupakan mahasiswi di UPN Veteran Yogyakarta.
Markus mengungkapkan, sebelum orangtua korban melaporkan hilangnya korban ke pihak kepolisian, pada Jumat (22/2/2019), orangtua korban datang ke UPN untuk menanyakan keberadaan anaknya.
Dia menjelaskan jika sebelumnya korban sudah dua hari tidak pulang ke rumahnya yang ada di Ngampilan, Yogyakarta.
Karena khawatir, orangtuanya pun melakukan pencarian ke kampus.
"Ya benar itu mahasiswa UPN, ini sudah langsung ditangani keluarganya. Keluarganya ada di Yogyakarta, di daerah Ngampilan."
"Korban tinggal bersama orangtuanya. Sebelum ditemukan mayatnya, orangtuanya sudah datang ke kampus mencari korban karena dua hari tidak pulang," terangnya.
Setelah melakukan pencarian di kampus, dan tidak mendapati keberadaan anaknya, orangtua korban langsung melaporkan hilangnya korban ke pihak kepolisian.
Kemudian, pada Sabtu (23/2/2019), terdengar kabar bahwa korban diketemukan tidak bernyawa di Secang, Magelang.
"Orangtuanya mencari ke kampus tidak ada, kemudian melapor ke kepolisian."
"Baru kemudian ada pemberitahuan penemuan mayat di Secang, Magelang yang diketahui adalah korban," ungkap Markus.
Markus menjelaskan jika Annisa sendiri merupakan mahasiswi semester 8 jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknologi Industri, UPN Veteran.
Baca: Sebelum Gantung Diri AW Tulis Pesan Alasan Mengakhiri Hidupnya
7. Pihak UPN Imbau Agar Mahasiswa Lebih Waspada
Markus menerangkan, ketika mengetahui korban di bunuh dan diketemukan di Magelang, pihak kampus langsung datang melayat ke rumah duka.
"Kami kemarin Perwakilan Prodi, Ketua Jurusan, Staf Pengajar dan teman-temannya sudah melayat ke rumah duka."
"Kita langsung ke rumah duka sebelum pemakaman."
"Setelah mengetahui penemuan mayat korban, kami langsung kesana," lanjur Markus.
Markus mengatakan jika pihak kampus menyampaikan duka dan prihatin yang sedalam-dalamnya. Dia juga berpesan agar selalu waspada saat bergaul.
"Kita ikut duka cita dan prihatin. Sekarang perlu diwaspadai mengenai pergaulan dan sebagainya, yang mana tidak melihat pelakunya," tutup Markus.
(Tribunnews.com / Bunga)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.