Sebelum Ditangkap Militer Pakistan, Pilot Angkatan Udara India Sempat Berikan Tembakan Peringatan
Pilot Angkatan Udara India, Abhinandan Varthaman ditangkap di Kashmir, Pakistan setelah pesawat yang ia tumpangi ditembak jatuh oleh militer Pakistan.
Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Daryono
"Dia melepaskan diri dari parasutnya dan mengangkat slogan-slogan patriotik, tetapi anak-anak di sekitarnya menjawab dengan mengatakan, 'Hiduplah Pakistan!' Saat itulah dia mengeluarkan senjatanya dan menembak ke udara untuk menakuti mereka," ungkap Mohammad Razzaq Chaudhry.
Namun, Chaudhry menambahkan, ini menyebabkan orang-orang di sekitar pilot tersebut menjadi agresif.
Chaudhry mengatakan, para penduduk langsung mengambil batu dan ketika mereka melemparkan ke arahnya, dia mulai berlari sambil menembakkan lebih banyak tembakan ke udara.
Baca: Konflik Pakistan-India: India menuntut Pakistan bebaskan pilot yang pesawatnya ditembak jatuh
Baca: Konflik Pakistan-India memanas setelah dua pesawat tempur India ditembak jatuh
"Anak-anak itu mengejarnya sampai dia jatuh ke sungai dan salah seorang keponakan saya yang juga bersenjata menembak kakinya," kata Chaudhry.
"Keponakanku memintanya untuk menjatuhkan pistolnya, yang dia lakukan. Kemudian seseorang menangkapnya dan menembaki dia untuk mencegahnya menggunakan senjata lain yang mungkin dia miliki," tambah Chaudhry.
Chaudhry mengungkapkan, pilot kemudian mengeluarkan kertas dari sakunya dan mencoba memasukkan semuanya ke dalam mulutnya untuk menghancurkannya.
Tetapi para penduduk desa dapat mengambil beberapa dokumen darinya, yang kemudian mereka berikan kepada tentara.
Baca: Konflik Pakistan-India memanas setelah dua pesawat tempur India ditembak jatuh
Baca: Perseteruan Pakistan dan India di Kashmir Semakin Memanas
"Anak-anak lelaki kami marah dan terus memaksa mereka mendekat untuk meninju dan menamparnya, meskipun beberapa dari mereka mencoba menghentikan para penyerang," kata Chaudhry bercerita.
"Aku juga mengatakan kepada mereka untuk tidak melukainya, untuk membiarkannya sendirian sampai para perwira militer tiba," imbuhnya.
(Tribunnews.com/Whiesa)