Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

6 Fakta Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali, Tradisi Jelang Nyepi hingga Kuliner Wajib yang Disajikan

Berikut ini 6 fakta perayaan Hari Raya Nyepi di Bali, tradisi jelang nyepi hingga kuliner yang wajib disajikan. Ada lawar hingga entil.

Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
zoom-in 6 Fakta Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali, Tradisi Jelang Nyepi hingga Kuliner Wajib yang Disajikan
TRIBUNMADURA/HANIF MANSHURI
Berikut ini 6 fakta perayaan Hari Raya Nyepi di Bali, tradisi jelang nyepi hingga kuliner yang wajib disajikan. Ada lawar hingga entil. 

Yang menarik dari tradisi ini adalah aneka macam persembahan yang diarak dari pura ke pantai.

Kamu bisa menyaksikan upacara Melasti di Pantai Sanur, Pantai Candidasa atau Pantai Klotok.

Umat Hindu di Samarinda dan sekitarnya melaksanakan prosesi rangkaian hari raya nyepi, yakni Melasti di tepian sungai Mahakam, Minggu (11/3/2018).
Umat Hindu di Samarinda dan sekitarnya melaksanakan prosesi rangkaian hari raya nyepi, yakni Melasti di tepian sungai Mahakam, Minggu (11/3/2018). (tribunkaltim/Christoper D)


Baca: 4 Tempat Terbaik Menikmati Langit Berbintang saat Hari Raya Nyepi di Bali

2. Ngerupuk (Pawai Ogoh-ogoh)

Acara pawai Ogoh-ogoh menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan saat Nyepi.

Acara ini diadakan sehari sebelum Nyepi.

Pawa ini biasanya ditandai dengan patung Ogoh-ogoh yang diusung oleh banyak orang dan diarak berkeliling dan kemudian dibakar.

Salah seorang budayawan, Nyoman Santiawan mengatakan pada akhirnya ogoh-ogoh yang menjadi gambaran sifat buruk manusia akan dibakar seperti dilansir dari Tribun Jogja.

BERITA REKOMENDASI

Kamu dapat menyaksikan pawai Ogoh-ogoh ini di Kuta, Bali.

PAWAI OGOH-OGOH. Peserta pawai menggotong ogoh-ogoh saat berlangsung pawai ogoh-ogoh di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (2/3/2019).
PAWAI OGOH-OGOH. Peserta pawai menggotong ogoh-ogoh saat berlangsung pawai ogoh-ogoh di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta, Sabtu (2/3/2019). (TRIBUN JOGJA/HASAN SAKRI GHOZALI)


3. Nyepi

Dilakukan dengan melaksanakan catur brata penyepian atau empat pantangan.

Empat pantangan itu yakni amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelangunan (tidak bersenag-senang).

Tradisi Nyepi sebenarnya merupakan hari di mana para umat Hindu merefleksikan diri dengan apa yang telah mereka lakukan sepanjang tahun sebelumnya.


Mereka menghentikan segala kegiatan dan memfokuskan diri untuk memikirkan segala tindaknya yang telah lalu.

Maka dengan peringatan pergantian tahun baru saka (Nyepi) umat Hindu telah melakukan dialog spiritual kepada semua pihak dengan Tuhan yang dipuja, para leluhur, dengan para bhuta, dengan diri sendiri dan sesama manusia demi keseimbangan, keharmonisan, kesejahteraan, dan kedamaian bersama.

Baca: 10 Ucapan Hari Raya Nyepi 2019: Cocok untuk Update Status WhatsApp, Instagram, Facebook dan Twitter

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas