6 Fakta Perayaan Hari Raya Nyepi di Bali, Tradisi Jelang Nyepi hingga Kuliner Wajib yang Disajikan
Berikut ini 6 fakta perayaan Hari Raya Nyepi di Bali, tradisi jelang nyepi hingga kuliner yang wajib disajikan. Ada lawar hingga entil.
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Natalia Bulan Retno Palupi
Yang menarik dari tradisi ini adalah aneka macam persembahan yang diarak dari pura ke pantai.
Kamu bisa menyaksikan upacara Melasti di Pantai Sanur, Pantai Candidasa atau Pantai Klotok.
Baca: 4 Tempat Terbaik Menikmati Langit Berbintang saat Hari Raya Nyepi di Bali
2. Ngerupuk (Pawai Ogoh-ogoh)
Acara pawai Ogoh-ogoh menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan saat Nyepi.
Acara ini diadakan sehari sebelum Nyepi.
Pawa ini biasanya ditandai dengan patung Ogoh-ogoh yang diusung oleh banyak orang dan diarak berkeliling dan kemudian dibakar.
Salah seorang budayawan, Nyoman Santiawan mengatakan pada akhirnya ogoh-ogoh yang menjadi gambaran sifat buruk manusia akan dibakar seperti dilansir dari Tribun Jogja.
Kamu dapat menyaksikan pawai Ogoh-ogoh ini di Kuta, Bali.
3. Nyepi
Dilakukan dengan melaksanakan catur brata penyepian atau empat pantangan.
Empat pantangan itu yakni amati karya (tidak bekerja), amati lelungan (tidak bepergian), amati geni (tidak menyalakan api), dan amati lelangunan (tidak bersenag-senang).
Tradisi Nyepi sebenarnya merupakan hari di mana para umat Hindu merefleksikan diri dengan apa yang telah mereka lakukan sepanjang tahun sebelumnya.
Mereka menghentikan segala kegiatan dan memfokuskan diri untuk memikirkan segala tindaknya yang telah lalu.
Maka dengan peringatan pergantian tahun baru saka (Nyepi) umat Hindu telah melakukan dialog spiritual kepada semua pihak dengan Tuhan yang dipuja, para leluhur, dengan para bhuta, dengan diri sendiri dan sesama manusia demi keseimbangan, keharmonisan, kesejahteraan, dan kedamaian bersama.
Baca: 10 Ucapan Hari Raya Nyepi 2019: Cocok untuk Update Status WhatsApp, Instagram, Facebook dan Twitter