Respons Menteri Susi Saat Sandiaga Janji Hapus Larangan Penggunaan Cantrang: Kasihan
Inilah respons Menteri Susi saat Sandiaga Uno berjanji akan menghapus larangan penggunakan cantrang pada nelayan.
Penulis: Sri Juliati
Editor: Tiara Shelavie
Inilah respons Menteri Susi saat Sandiaga Uno berjanji akan menghapus larangan penggunaan cantrang pada nelayan di Lamongan.
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti memberikan respons pada janji calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno.
Sandiaga berjanji kepada para nelayan akan merevisi kebijakan pemerintah dalam penggunaan alat alat tangkap ikan jenis cantrang.
Demikian dikatakan Sandi dalam kampanye nasional di Desa Sedayu Lawas, Kecamatan Brondong, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (26/03/2019).
Menurut Sandi, kebijakan larangan penggunan cantrang saat menangkap ikan, sangat merugikan nelayan.
Baca: Sandiaga Uno Janji Buka Lapangan Kerja dan Sejahterakan Nelayan
Baca: Sandiaga Uno: Prabowo-Sandi Menang, Nelayan Pantura Sejahtera
"Jangan hanya karena memperhatikan lingkungan, lantas membuat para nelayan dibatasi mencari ikan."
"Insya Allah dibawa Prabowo-Sandi nelayan Pantura sejahtera," katanya Sandi, dikutip Tribunnews.com dari Surya.
Selain akan merevisi kebijakan alat tangkap ikan, pihaknya juga akan memenuhi semua kebutuhan nelayan.
Sebut saja penyediaan bahan bakar murah dan bersubsidi serta memberi bantuan.
"Kami akan ubah agar para nelayan sejahtera," katanya.
Baca: Sandiaga Uno Janji ke Nelayan di Lamongan untuk Menghapus Larangan Mengunakan Cantrang
Baca: Prabowo-Sandi Buka Kemungkinan Legalkan Cantrang Untuk Tangkap Ikan Bila Terpilih dalam Pilpres 2019
Tak pelak, pernyataan dan janji Sandiaga Uno pada nelayan di Lamongan menuai respons dari Menteri Susi lewat akun Twitter-nya, @susipudjiastuti.
Menteri Susi hanya menulis satu saat berkomentar di sebuah berita di media online nasional.
"Kasihan," tulis menteri asal Pangandaran, Jawa Barat itu.
Bahkan Susi ikut menimpali saat netter yang menulis, pernyataan Sandi tersebut keluar karena kurang makan ikan.