Fakta Terbaru Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha, Saksi Ungkap Korban Keluhkan Lambatnya Pencairan Dana
Berikut ini fakta terbaru dosen UNM bunuh Siti Zulaeha. Saksi menyebut korban sering keluhkan lambatnya pencairan dana.
Penulis: Miftah Salis
Editor: Fathul Amanah
Sebelumnya, suami korban menyebut jika sang istri sering mengeluhkan mengenai sikap Wahyu Jayadi.
Sukri Ten Gau, suami Siti Zulaeha, menyebut jika korban dan pelaku pernah terlibat dalam kepanitiaan proyek sertifikasi guru SMA di kampus tempat mereka bekerja, UNM.
Wahyu Jayadi disebut kerap tidak puas dengan keuntungan yang diterima dalam pengadaan barang.
"Korban dan tersangka masuk dalam kepanitiaan kegiatan proyek di kampus UNM untuk sertifikasi guru-guru SMA," kata Kasubag Humas AKP M Tambunan beberapa waktu lalu.
Siti Zulaeha sering bercerita mengenai masalah tersebut kepada sang suami.
Korban disebut tertekan terhadap sikap Wahyu Jayadi.
Baca: Misteri Kantong Plastik Bau Pesing Milik Korban Siti Zulaeha, Tak Ada Lagi di Deretan Barang Bukti
Baca: Update Dosen UNM Bunuh Siti Zulaeha, Suami Korban Sebut Pelaku Bohong Besar & Rekan Kerja Diperiksa
"Korban sering curhat kepada suami tentang pengadaan barang dan tersangka tidak puas dengan keuntungan yang diterimanya," ungkapnya.
Mengenai hal tersebut, AKP M Tambunan kembali keterangan dari saksi.
Tambunan menyebut jika ketiga saksi tak mengetahui masalah proyek kepanitiaan sertifikasi guru yang dikerjakan pelaku dan korban.
Siti Zulaeha dan Wahyu Jayadi bekerja di institusi yang sama dan berada di kantor yang sama.
Ruangan subbag rumah tangga diketahui berada di lantai empat Menara Pinisi UNM.
Sementara Wahyu Jayadi bekerja di UPT KKN UNM lantai 3 Menara Pinisi.
Wahyu Jayadi sebelumnya telah menjalani pemeriksaan psikologi di RS Bhayangkara Makassar.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, tim psikiatri menemukan fakta mengenai motif pembunuhan.