Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Prabowo Subianto Sebut Ada Kebocoran Anggaran, Berikut Reaksi Jokowi-Ma'ruf hingga Klarifikasi KPK

Prabowo Subianto kembali menyinggung soal kebocoran anggaran negara saat berpidato dalam kampanye akbar yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK).

Penulis: Fathul Amanah
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Prabowo Subianto Sebut Ada Kebocoran Anggaran, Berikut Reaksi Jokowi-Ma'ruf hingga Klarifikasi KPK
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto saat memberikan orasi politik didepan masa pendukung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta Pusat, Minggu (7/4/2019). Pada orasi politik tersebut Prabowo mengajak pendukungnya untuk mencoblos dirinya.(Tribunnews/Jeprima) 

3. Ma'ruf Amin

Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyempatkan diri berswafoto dengan warga Kota Tangerang, Banten, Minggu (7/4/2019) di sela acara Pawai Karnaval Bersatu Bareng Jokowi bersama pasangan petahananya, Joko Widodo (Jokowi) di Tangerang.
Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin menyempatkan diri berswafoto dengan warga Kota Tangerang, Banten, Minggu (7/4/2019) di sela acara Pawai Karnaval Bersatu Bareng Jokowi bersama pasangan petahananya, Joko Widodo (Jokowi) di Tangerang. (TRIBUNNEWS/DENNIS DESTRYAWAN)

Senada dengan Jokowi, Ma'ruf Amin juga meminta Prabowo Subianto melaporkan kebocoran anggaran negara tesrebut ke KPK.

"Bocornya di mana? Kalau ketahuan bocornya tinggal nunjukin. Tinggal perintah kepada KPK," tutur Ma'ruf di Rumah Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/4/2019).

"Ini yang dimaksud bocor itu yang mana? Bocornya di mana? Kan' mesti jelas. Tinggal dikejar saja sama KPK. Mana itu yang bocor," tambah Cawapres nomor urut 01 tersebut.

4. Wakil Ketua KPK ‎Saut Situmorang

Wakil Ketua KPK Saut Situmorang memberikan keterangan terkait penyerahan diri tersangka kasus suap panitera PN Jakarta Pusat Eddy Sindoro di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (12/10/2018). Mantan petinggi Lippo Group tersebut menyerahkan diri ke KPK usai menjadi DPO sejak tahun 2016 pasca ia ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap panitera PN Jakarta Pusat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang memberikan keterangan terkait penyerahan diri tersangka kasus suap panitera PN Jakarta Pusat Eddy Sindoro di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (12/10/2018). Mantan petinggi Lippo Group tersebut menyerahkan diri ke KPK usai menjadi DPO sejak tahun 2016 pasca ia ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus suap panitera PN Jakarta Pusat. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Terkait pernyataan Prabowo Subianto tersebut, wakil ketua KPK Saut Situmorang akhirnya angkat bicara.

Menurutnya, hal itu merupakan sebuah kesalahan persepsi.

Berita Rekomendasi

Dilansir oleh Tribunnews.com, Saut menjelaskan yang dimaksud KPK adalah potensi penambahan anggaran sekira Rp 2.000 triliun, bukan kebocoran anggaran negara Rp 2.000 triliun.

‎Menurutnya, pihaknya berdiskusi bahwa APBN Indonesia bisa mencapai Rp 4.000 triliun.

Dengan jumlah APBN saat ini sekitar Rp 2.400 triliun, maka potensi yang bisa didapat adalah sekitar Rp 2.000 triliun.

"Saya mengatakan Indonesia bisa ngumpul sampai Rp 4.000 triliun. APBN kita sekarang kan Rp 2.400 triliun. kami berdiskusi di banyak tempat, kita tuh bisa ngejar Rp 4.000 triliun, bisa ngejar," tegas Saut di Gedung Merah Putih KPK, Setiabudi, Jakarta Selatan, Senin (8/4/2019).

"Jadi kekurangannya sekitar Rp 2.000 triliun. Jadi itu bukan kebocoran, tapi potensi penambahan. Jadi berpikiran bukan saya, kita juga dalam diskusi di banyak tempat itu bukan soal kebocoran yang disampaikan oleh Ibu Basaria Panjaitan itu adalah kita tuh sebenarnya punya potensi banyak lagi. Anda bisa bayangkan enggak kalau APBN kita sampai Rp 4.000 triliun, BPJS-nya gimana sekarang Rp 2.200," terangnya.


(Tribunnews.com/Fathul Amanah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas