5 Fakta Pelaku Pembunuhan Guru Honorer di Blitar, Kepala Korban Disimpan 9 Hari Secara Khusus
Berikut ini fakta-fakta dari pelaku pembunuhan guru honorer di Blitar beberapa waktu yang lalu.
Penulis: Natalia Bulan Retno Palupi
Editor: Daryono
3. AJ sempat minta maaf pada sang ibu
AJ satu dari dua pelaku pembunuhan ini mengaku menggunakan koper miliki ibunya, N (55) untuk membungkus mayat korban dan membuangnya di pinggir sungai.
Hal ini diungkapkan oleh N setelah diperiksa di Mapolres Blitar Kota, Jumat (12/4/2019).
N menjelaskan bahwa AJ sempat meminta maaf padanya karena koper itu dan mengaku telah menjual koper tersebut.
Pengakuan itu diungkapkan AJ kepada N pada Rabu (3/4/2019) pagi, tepat di mana mayat korban ditemukan.
"Waktu itu, saya baru pulang salat Subuh dari masjid. Dia tiba-tiba langsung minta maaf ke saya. Dia bilang 'mak, saya minta maaf, koper e kulo sade, payu Rp 200.000' (bu, saya minta maaf, kopernya saya jual, laku Rp 200.000. (Uangnya) 'Saya buat tambahan modal,'" kata N menirukan ucapan AJ.
Di hari yang sama, sekitar pukul 07.00 WIB, N juga melihat AJ tengah membakar pakaian di depan rumah.
Namun, ia tidak tahu pakaian siapa yang dibakar anaknya itu.
Ada dugaan, pakaian yang dibakar AS di depan rumah merupakan pakaian korban.
Dua hari setelah itu, N baru mendengar kabar ada penemuan mayat dalam koper di pinggir sungai Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Warga di desanya ikut ramai membicarakan kasus tersebut.
N sempat diperlihatkan foto koper berisi mayat yang ditemukan di pinggir sungai.
"Ketika ditunjukkan foto koper, dalam hati saya bilang, itu koper milik saya. Tapi saya belum sadar soal itu, karena anak saya bilang kopernya dijual," ujarnya.
Dikatakannya, belakangan AJ juga sering berkata-kata kasar, termasuk kepada dirinya.