Indonesia Inspirasi Berbagi Pianis Adam Gyorgy
Di sinilah, pianis kelahiran tahun 1982 di Hongaria ini menemukan inspirasinya untuk berbagi
Penulis: Daniel Ngantung
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Daniel Ngantung
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia mendapat tempat tersendiri di hati Adam Gyorgy. Di sinilah, pianis kelahiran tahun 1982 di Hongaria ini menemukan inspirasinya untuk berbagi.
Pada tahun 2007, saat ia sedang memberikan masterclass di Jakarta, seorang gadis cilik berusia 13 tahun memainkan sebuah concerto karya Franz Liszt yang cukup rumit.
Awalnya ia skeptis, namun setelah jemari-jemari kecilnya mulai memainkan piano, Adam pun terkagum-kagum. Ia sadar banyak anak bertalenta di dunia, namun belum mendapat kesempatan untuk mengasahnya.
Momen tersebut menginsipirasinya untuk mendirikan Adam Gyorgy Island Academy. Adam yang telah berkenalan dengan piano sejak usia empat tahun berkeliling dunia untuk mengadakan semacam akademi singkat untuk melatih dan mengasah para talenta lokal.
Akhir Desember ini, Adam Gyorgy Island Academy hadir di Nusa Dua, Bali. Namun sebelumnya, untuk kesekian kalinya, pianis yang saat ini berdomisili di New York City ini, akan menggelar sebuah resital di Aula Simfonia, malam ini, Sabtu (7/12/2013).
Kepada Tribunnews.com, Adam yang telah pentas di puluhan negara bercerita banyak tentang arti musik untuk kehidupannya, peran musik sebagai bahasa universal, hubungan cintanya dengan piano, pentingnya berbagi ilmu, kekagumannya pada Ananda Sukarlan, dan rasa irinya pada para penyanyi.
Berikut petikan wawancaranya:
Boleh ceritakan tentang Adam Gyorgy Island Academy?
Ini adalah kelanjutan dari Summer Castle Academy yang telah diadakan di Budapest, Hongaria, sejak 2008. Akhir Desember ini kami menggelarnya di Nusa Dua, Bali, selama sepekan. Kali ini saya berkolaborasi dengan Profesor Benjamin Loh (Nanyang Academy of Fine Arts and LaSalle College of the Arts, Singapore), dan Profesor Steven Spooner (University of Kansas, AS).
Saya percaya jika Anda memberi sesuatu tanpa pamrih, Anda akan mendapat balasannya 10 kali lipat.
Semakin saya sering bepergian, semakin saya sadar pendidikan musik yang saya dapat di Hongaria adalah sesuatu yang luar biasa dan tidak dapat saya temukan di manapun. Saya ingin memberikan pendidikan musik kepada anak-anak yang belum berkesempatan untuk mengenal lebih jauh tentang bermain piano dengan cara yang tradisional dan klasik ala Eropa.
Semuanya bermula ketika saya memberikan masterclass pada tahun 2007, seorang gadis kecil berusia 13 tahun memainkan salah satu concerto Liszt yang rumit. Awalnya skeptis, namun ia dapat memainkannya dengan indah.
Kenapa Anda memilih Bali?