Kisah Perlawanan Slank Pada Narkoba, Sampai Lari Keliling Potlot Duren Tiga
Grup band Slank bersama pemerintah merayakan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), Rabu (27/6/2018).
Editor: Anita K Wardhani
TRIBUNNEWS.COM - Grup band Slank bersama pemerintah merayakan Hari Anti Narkoba Internasional (HANI), Rabu (27/6/2018).
Peringtan HANI jatuh setiap tanggal 26 Juni.
Slank merayakannya bersama Unit Narkoba Rumah Sakit Bhayangkara Sespimma Lemdiklat Polri dan Yayasan Sahabat Rekan Sebaya, menggelar acara 'Doa Untuk Bangsa', di markas besar Slank, Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Acara tersebut juga dimeriahkan pertunjukan musik dari anak-anak binaan Program Rehabilitasi After Care dan Komunitas Cukup Gue.
Sebagai acara puncak, Slank membawakan beberapa lagu andalannya seperti Ku Tak Bisa, Balikin, Kemana Aja Lo.
Hadir dalam acara HANI seperti Ketua Badan Narkotika Nasional (BNN), Drs Sunan Ismail Isja MM dan Kepala Sub Bagian Pengawas Internal Rumkit Bhayangkara Sespimma Lemdiklat Polri Renowati Misire SH.
Sedangkan tamu undangan lainnya hadir seperti Kabag Humas BNN, Wakasat Narkoba Polres Jakarta Pusat, Wakasat Narkoba Polres Narkoba Jakarta Utara, Wakapolri Jakarta Timur, Ditnarkoba Polda Metro Jaya.
Selain itu, Direktur Komponen Masyarakat Deputi Rehabilitasi BNN, dan Kepala Besar Rehabilitasi Lido, RSKO Cibubur Kementerian Kesehatan RI, Kementerian Sosial RI, dan beberapa institusi panti rehabilitasi, serta keluarga korban narkoba dan masyarakat peduli permasalahan narkoba.
Selain doa bersama, acara 'Doa Untuk Bangsa' diisi dengan berbagi pengalaman dan pemberian motivasi, seputar pemulihan narkoba oleh Bunda Iffet Sidharta dan juga personil Slank, yang dimentori oleh Dr Hj Aisah Dahlan.
Baca: Kerap Berkelakuan Baik, Fachri Albar Jadi Pemimpin Sesama Pasien RSKO
Lawan narkoba
Terkait narkoba, Slank sendiri memiliki pengalaman dekat dengan narkoba.
Saat itu, Slank baru memulai kariernya di industri musik Tanah Air dan semua personelnya menjadi pecandu narkoba.
Namun, semakin bertambahnya usia, Slank melawan ketergantungan narkoba hingga dinyatakan bersih dari kecanduan mematikan tersebut.
"Dulu pengalaman saya, mencoba dan mencoba lagi. Yang namanya manusia itu kalau gagal beberapa kali wajar," kata Kaka Slank dalam rilis yang diterima Warta Kota (Tribunnews.com Network), Kamis (28/6/2018) malam.
Bunda Iffet pun menjelaskan, Kaka mencoba untuk mengobati lingkungannya dulu dalam proses pemulihan Slank dari narkoba.
"Jika ingin menyembuhkan anaknya dari narkoba, yang disembuhkan lingkungannya dulu. Bunda tuh kontak kepolisian, kontak tetangga untuk kompak. Kalau ada yang kabur anak saya, tolong tangkap," tutur Bunda Iffet.
Kaka pun menambahkan bahwa ketika Slank berada di dalam masa kritis karena ketergantungan narkoba, Kaka, Bimbim, Ridho, Ivan, dan Abdee pun diberikan pelatihan untuk rehabilitasi.
"Pokoknya lingkungan bersih dulu, baru bunda rehabilitasi. Selagi kami melewati masa-masa kritis, ketika tahu kami semua (Slank) bisa bangun pagi, langsung kasih pelatihan. Lari keliling Duren Tiga, nyanyi, diajak ke Potlot, suruh berbicara depan orang," kata Kaka yang mengaku tidak diberi kesempatan melihat kebelakang.
Peringatan HANI 2018 didukung oleh Pulau Biru Production, Asosiasi Rehabilitasi Narkoba Indonesia (AIRI), Yayasan Sahabat Rekan Sebaya, dan Komunitas Cukup Gue ini.
Acara tersebut ditutup doa bersama untuk Indonesia, agar terus melawan dan perang terhadap narkoba.