Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kisah di Balik Mahar 100 Mayam Emas dan Uang Tunai Rp 100 Juta Brigadir TM Putra untuk Adik Ipar

Mahar nikah Brigadir Teuku Murizal Saputra anggota Polres Aceh Utara yang sempat viral karena bawa anak saat jaga kotak suara fantastis. Ini kisahnya.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Kisah di Balik Mahar 100 Mayam Emas dan Uang Tunai Rp 100 Juta Brigadir TM Putra untuk Adik Ipar
Serambinews.com
TM Saputra dan Maya perlihatkan buku nikah usai berlangsung prosesi pernikahan, Kamis (20/2/2020). Foto TM Saputra 

Putra mengatakan, selama 2,5 tahun terakhir, ia menjadi orangtua tunggal sejak sang istri meninggal dunia.

Syakiral, yang selama ini jaga oleh neneknya, pada hari itu tak ada yang menjaga karena sang nenek, ibu Brigadir Putra, tengah ke luar kota untuk suatu keperluan.

“Ceritanya itu saya bawa hari kelima, sudah tidak lagi di TPS tapi di TPK, kecamatan.

Dari hari pertama saya berangkat mau ke TPS dia sudah minta ikut, cuma karena memang ada orangtua saya di rumah, walaupun dia enggak mau, saya paksakan, dia tetap saya tinggalkan,” kata Putra.

“Jadi di hari kelima itu, orangtua saya keluar kota, ke Banda Aceh mengurus uang kematian ayah, jadi enggak mau ikut dengan neneknya. Jadi terpaksa harus saya tinggal (di rumah seorang diri),” lanjut Putra.

Meninggalkan anak seorang diri di rumah tentu bukan hal mudah bagi Putra.

Sebelum berangkat bertugas, ia harus mempersiapkan segala keperluan anaknya selama sehari.

Berita Rekomendasi

“Pagi harinya saya berangkat, saya taruh barang-barang seperti bajunya, barang-barang yang lain, di tempat yang lebih rendah, supaya dia mudah ngambil,” ujar Putra.

Ia meninggalkan anaknya seorang diri di rumah, sejak pagi hingga sore.

Namun, sebelum malam datang, ia menjemput sang anak untuk turut bersamanya, karena terlalu riskan membiarkannya seorang diri di waktu malam.

“Akhirnya, jadi malam harinya saya enggak mungkin meninggalkan dia di rumah sendiri. Jadi sebelum maghrib saya pulang ke rumah sebentar, jemput dia.

Dengan terpaksa saya pun harus bawa dia ke Polsek,” ujar Putra.

Putra mengaku 2 kali mengajak sang anak bertugas.

Pertama di polsek, dan kedua di TPK.

Namun, ia bersyukur karena sang anak tidak menyulitkannya saat bertugas.

Syakiral sudah terbiasa ada dalam asuhan sang ayah.

“Enggak, enggak (menyulitkan), dia memang sudah terbiasa dari semenjak istri saya meninggal 2,5 tahun yang lalu, si abang ini memang saya yang jaga meski numpang tinggal di rumah orangtua saya.

Tapi memang semua saya yang jaga, dari mandinya, makannya, semuanya, tidurnya sama saya,” cerita Putra.

Selain Syakiral, Putra juga memiliki seorang putri bernama Pocut Idzil Zauzila (3), yang kini tinggal bersama mertuanya.

Melalui unggahan di Facebook, Putra juga menuliskan permohonan maaf karena ia merasa telah menyalahi aturan dengan membawa serta sang anak saat bertugas.

“Seharusnya polisi saat bertugas tidak boleh mengikutsertakan anak, istri, apalagi dalam status operasi. Sebenarnya saya tidak boleh membawa anak saya di situ cuma ceritanya sekarang saya terpaksa, saya tidak punya pilihan,” ujar Putra.

Namun, Putra tetap memikirkan situasi tempatnya bertugas, jika memang memungkinkan, ia akan bawa sang anak.

Jika tidak, maka ia akan meninggalkan anaknya di rumah bersama ibundanya.

“(Atasan) Tidak mengizinkan, tidak komplain juga. Karena saya tidak minta izin ya, enggak tahu mengizinkan apa enggak, tapi kalau komplain juga enggak. Aman-aman saja,” jawabnya.

Ketika mengunggah kisahnya, Putra menyimpan kekhawatiran akan ada konsekuensi dari cerita yang dibagikannya.

“Itu dari respons netizen juga, kemaren saya agak ragu juga, karena itu saya bakalan mendapatkan 2 masalah. Bisa jadi viral, bisa jadi masalah,” kata dia.

Saat dimintakan konfirmasi mengenai video ini, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengapresiasi dedikasi Putra.

Menurut dia, tidak ada peraturan yang dilanggar oleh Putra.

Melalui video itu, kata Dedi, Putra menunjukkan dedikasi tinggi seorang anggota Polri demi mengamankan dan memastikan pemilu berjalan jujur dan aman.

"Menunjukkan dedikasi dan tanggung jawab yang tinggi karena mengamankan pemilu butuh pengorbanan demi terwujudnya pemilu yang aman, damai, sejuk, dan demokratis," kata Dedi saat dihubungi oleh Kompas.com, Jumat (26/4/2019).

Brigadir T Murizal Saputra juga mendapat penghargaan.

Penghargaan tersebut diserahkan Kapolres Aceh Utara, AKBP Ian Rizkian, dalam Upacara Operasi Keselamatan di Halaman Mapolres Aceh Utara, Senin (29/4).(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Beri Mahar 100 Mayam Emas dan Uang Tunai Rp 100 Juta, Brigadir TM Putra: Pemuliaan Terhadap Maya, .
Penulis: faisal

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas