Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Kisah Kecelakaan Kereta Api Tragedi Bintaro dalam Lagu 1910 Iwan Fals

Lagu '1910' merupakan lagu dari Iwan Fals yang mengisahkan tentang tragedi kecelakaan kereta api di Bintaro, Jakarta Selatan, Jakarta.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
zoom-in Kisah Kecelakaan Kereta Api Tragedi Bintaro dalam Lagu 1910 Iwan Fals
print.kompas.com
31 tahun lalu, tepatnya pada 19 Oktober 1987, sebuah peristiwa kecelakaan tragis yang melibatkan dua kereta api di daerah Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan, terjadi. Artikel ini telah tayang di Tribuntravel.com dengan judul 5 Fakta Tragis Tragedi Bintaro, dari Nasib Masinis hingga'Kuburan' Lokomotif Maut, http://travel.tribunnews.com/2016/10/19/kilas-balik-19-oktober-5-fakta-tragis-tragedi-bintaro-dari-nasib-masinis-hingga-lokomotif-maut?page=all. Penulis: Sri Juliati Editor: Sri Juliati 

Jika diperhatikan, hal ini sesuai dengan yang dituliskan oleh Iwan Fals dalam liriknya "19 Oktober tanah Jakarta berwarna merah, Meninggalkan tanya yang tak terjawab"

Iwan Fals dalam liriknya berharap korban yang meninggal dapat tenang.

"Saudaraku, pergilah dengan tenang, Sebab duka sudah tak lagi panjang, Saudaraku.."

Tragedi Bintaro
Tragedi Bintaro (Dok)

Baca: Kisah Mantan Masinis Tragedi Bintaro 1987, Tidak Loncat, Terpental hingga Sempat Keluar dari Jendela

Analisis Kecelakaan

Dilansir dari Kompas.com, Peristiwa bermula atas kesalahan kepala Stasiun Serpong memberangkatkan KA 225 ke Stasiun Sudimara, tanpa mengecek kepenuhan jalur KA di Stasiun Sudimara.

Kereta pertama dari Rangkasbitung melalui Sudimara menuju Palmerah berangkat pukul 06.11.

Saat itu, Stasiun Sudimara yang punya 3 jalur uang sudah penuh dengan KA.

Berita Rekomendasi

Namun, komunikasi yang buruk di KA Sudimara, membuat KA 220 yang saat itu berada di Kebayoran Baru juga ikut diberangkatkan, KA 220 kala itu mengarah ke Sudimara.

Kondisi itu memaksa juru langsir di Sudimara segera memindahkan lokomotif KA 225 menuju ke jalur tiga.

Akan tetapi, ramainya jalur kereta membuat masinis tidak bisa melihat semboyan dari juru langsir.

Bahkan, KA 225 yang pada awalnya harus berpindah rel tiba-tiba berangkat.

Upaya yang dilakukan juru langsir untuk menghentikan KA 225 sia-sia.

Akhirnya, kereta api yang menarik tujuh gerbong itu harus berhadapan dengan KAA 220 yang meluncur dengan kecepatan 20 kilometer per jam.

Adapun saat itu, KA 225V berjalan dengan kecepatan 30 kilometer per jam.

Kondisi dalam gerbong kereta api yang bertabrakan. Peristiwa ini kemudian disebut Tragedi Bintaro.
Kondisi dalam gerbong kereta api yang bertabrakan. Peristiwa ini kemudian disebut Tragedi Bintaro. (Jimmy WP)

Baca: Chord Lagu 1910 - Iwan Fals, Kunci Gitar Dasar Paling Mudah

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas