Cerita Pilu Imam Darto Soal Kakaknya yang Meninggal Karena Covid-19 Setelah Ditolak 4 Rumah Sakit
Cerita Pilu Imam Darto Soal Kakaknya yang Meninggal Karena Covid-19 Setelah Ditolak 4 Rumah Sakit
Penulis: Fauzi Nur Alamsyah
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fauzi Alamsyah
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Imam Darto menceritakan kronologi sang kakak yang meninggal dunia pada Sabtu (3/7/2021) akibat terpapar Covid-19.
Presenter The Comment itu mengungkapkan sang kakak yang sempat ditolak 4 Rumah Sakit karena penuh.
Hal itu ia ungkapkan pada saat diwawancarai oleh Najwa Shihab di acara Mata Najwa, Rabu (7/7/21).
Awalnya, Imam Darto dan keluarga tidak menduga sang kakak menderita penyakit Covid-19. Pasalnya, sang kakak hanya memiliki penyakit stroke dan diabetes.
Sebab gejala-gejala muncul pada tubuh sang kakak tidak timbul seperti gejala Covid-19. Keluarga pun berpikir bahwa hal itu masih berkaitan dengan penyakit stroke-nya. Namun, kondisinya semakin parah sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.
Baca juga: Viral TikTok Nakes Gelar Acara Senin Ceria bagi Pasien Covid-19 Anak, Pengunggah: Anak-anak Senang
Akhirnya, keluarga pun membawa sang kakak ke Rumah Sakit. Namun, ia menyebut sebanyak empat Rumah Sakit yang mereka datangi sudah tak mampu menampung sang kakak yang tengah membutuhkan pertolongan.
"Udah ke 4 rumah sakit nggak bisa semuanya penuh, IGD penuh, nggak ada yang bisa menerima," ujar Imam Darto.
Akhirnya, Imam Darto pun memutar otak dan menghubungi semua kenalan tenaga medisnya termasuk sang sepupu dan menyarankan sang kakak untuk dibawa ke Rumah Sakit tempatnya bekerja di Kedoya, Jakarta Barat.
Baca juga: Merespon Situasi COVID-19 di Indonesia Australia Memberikan Bantuan, Namun Perlu Lebih Banyak
Sementara, posisi sang kakak saat itu berada di Cikarang, Jawa Barat. Dengan menempuh perjalanan selama satu jam, akhirnya sang kakak pun sampai di Rumah Sakit tersebut.
Setelah sampai di Rumah Sakit, permasalahan rupanya belum selesai. Karena penuhnya kapasitas, sang kakak baru bisa mendapatkan bantuan oksigen 45 menit setelah ia tiba.
Sang kakak pun tidak ditempatkan di ruang IGD, melainkan di lorong Rumah Sakit karena penuhnya pasien.
Selepas itu, ia diperiksa dan dibawa ke ruang radiologi. Sayangnya, beberapa saat kemudian sang kakak menghembuskan nafas terakhirnya
Baca juga: Pemerintah Kota Bogor Kerahkan Alat Berat untuk Gali Makam Bagi Jenazah Korban Covid-19
"Dibawa ke radiologi, masuk di dalam sekitar 2 menit langsung keluar kondisinya mungkin sudah tidak bernyawa," tambahnya.
Imam Darto pun menyaksikan pasien lain yang merasakan sulitnya mendapatkan pelayanan.
"Itu IGD-nya mencekam bener-bener mencekam. Setelah kakak saya, saya dapat informasi bahwa ada 3 orang yang meninggal," ungkapnya.