Olla Ramlan, Terry Putri dan Ian Kasela Tak Terima Kalimantan Tanah Kelahirannya Dihina Edy Mulyadi
Sederet artis asal bumi Borneo mulai Olla Ramlan, Terry Putri hingga Ian Kasela tak terima tanah kelahirannya dihina Edy Mulyadi.
Editor: Anita K Wardhani
"Saya mengecam keras dan meminta saudara Edy Mulyadi dkk, untuk mencabut kata-katanya dan meminta maaf secara terbuka kepada masyarakat Panajam Paser Utara khususnya dan masyarakat Kalimantan pada umumnya," tegasnya pada Minggu (23/1/2022).
Bahkan Mukhtarudin mendesak untuk menindaklanjuti pernyataan Edy Mulyadi tersebut.
"Sikap dan kata-kaa saudara Edy Mulyadi dkk ini sangat mengusik harga diri masyarakat Kalimantan serta membuat keresahan dan kegaduhan yang bisa mengancam persatuan dan kesatuan bangsa," kata Mukhtarudin.
Edy Mulyadi Minta Maaf
Edy Mulyadi menyampaikan permintaan maaf terkait pernyataan "Kalimantan tempat jin buang anak".
Ucapan tersebut disampaikan Edy terkait penolakannya atas pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) baru.
Dikutip dari Kompas TV, Edy Mulyadi menjelaskan istilah yang dia maksud merujuk pada tempat yang jauh.
"Tempat jin buang anak itu hanya istilah untuk menggambarkan tempat yang jauh, terpencil," katanya pada Senin (24/1/2022).
Dirinya juga mengaku tidak ada maksud untuk menghina.
"Cuman yang saya sampaikan tempat jin buang anak itu untuk menggambarkan lokasi yang jauh," kata Edy.
Permintaan maaf ini disampaikan Edy Mulyadi saat peretemuan sejumlah tokoh Kalimantan yang dipimpin oleh dosen FISIP Universitas Islam Kalimantan, Muhammad Uhaib As'ad.
Perwakilan Kalimantan tersebut juga menyambut baik permintaan maaf Edy Mulyadi.
Selain itu, perwakilan yang hadir berharap permasalahan ini tidak diperpanjang lagi dan meminta agar tetap fokus menjaga negeri.
Meminta Maaf Juga Melalui Kanal YouTubenya
Edy Mulyadi (baju kuning) saat menyampaikan permintaan maaf terkait ucapannya yaitu Kalimantan tempat jin buang anak di kanal YouTubenya, Bang Edy Channel.
Edy Mulyadi juga meminta maaf melalui kanal YouTubenya yaitu Bang Edy Channel.
Namun permintaan maaf Edy Mulyadi juga mengibaratkan Monas dan Bumi Serpong Damai yang dianggapnya sangat jauh dari tempat lainnya seperti dikutip dari Tribunnews.
"Jangankan Kalimantan, dulu Monas itu disebut tempat 'jin buang anak' yang maksudnya untuk menggambarkan tempat yang jauh."
"Selain itu juga dapat dicontohkan seperti BSD. Itu pada era 1980-1990-an termasuk tempat Jin Buang Anak. Tapi bagaimana pun jika teman di Kalimantan merasa terganggu, saya minta maaf," kata Edy.
Selain itu dirinya juga kembali menegaskan pernyataannya tersebut bukanlah bermaksud menghina atau menyudutkan.
"Jadi istilah tempat jin buang anak itu bukan untuk menyudutkan. Jadi sekali lagi, konteks jin buang anak dalam pernyataan itu adalah untuk menggambarkan tempat jauh, bukan untuk mendiskreditkan pihak tertentu," tegasnya.
(Tribunnews.com/Fauzi Alamsyah/Yohanes Liestyo Poerwoto/Fandi Permana/Muhammad Zulfikar)(Tribun Kaltim/Aris Joni)(Kompas TV/Hedi Basri)