Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Seleb

Tamu yang Akan Hadiri Siraman Kaesang-Erina, Ratu Hemas Datang di Yogya, Para Menteri di Solo

Rangkaian pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sudah dua hari berjalan. Hari ini prosesi siraman. Ini daftar tamu yang rencana hadir.

Penulis: M Alivio Mubarak Junior
Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Tamu yang Akan Hadiri Siraman Kaesang-Erina, Ratu Hemas Datang di Yogya, Para Menteri di Solo
Instagram @erinagudono
Erina Gudono akui cuek saat awal kenal Kaesang, puji sikap gigih putra Jokowi. Rangkaian pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sudah dua hari berjalan. Hari ini prosesi siraman. Ini daftar tamu yang rencana hadir. 

Seperti yang dilakukan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono, karena keduanya berasal dari dua kota berbeda, maka pasangan ini pun harus mengikuti adatnya masing-masing.

Memang secara garis besar prosesi upacaranya terlihat sama.

Namun, sara dan rinciannya pun bisa sepenuhnya tidaks sama.

Rangkuman Tribunjogja.com dari berbagai sumber, prosesi siraman dalam adat Keraton Surakarta berjumlah sembilan, yang bermakna agar kita mengenang keluhuran Wali songo.

Jelang pernikahan, Kaesang Pangarep mengaku sudah tidak sabar akan satu rumah dengan Erina Gudono. (Instagram @kaesangp)

Sedangkan pada adat Keraton Yogyakarta siraman berjumlah tujuh yang memiliki makna pitulung yang artinya dapat memberikan pertolongan.

Pada prosesi adat Keraton Surakarta, setelah upacara siraman selesai dilanjut dengan upacara dodol dawet.

Berita Rekomendasi

Dodol dawet ini artinya jual dawet yang merupakan simbol dari kata kemruwet, bermakna agar pada saat pesta pernikahan jumlah tamu yang hadir akan banyak.

Sementara adat Keraton Yogyakarta, hampir sama tetapi ada tambahan seperti tarian edan-edanan atau disebut dengan beksan edan-edanan (tari gila-gilaan) karena seolah-olah tingkah penari layaknya orang gila.

Tarian ini memiliki makna sebagai sarana untuk mengusir bala, roh bergentayangan yang akan mengganggu jalannya upacara panggih.

Ada perbedaan mencolok lainnya ketika malam midodareni dalam adat Solo dan Yogyakarta.

Seperti pernikahan adat Jawa Solo ini saat Malam Midodareni ada tradisi yang dinamakan ‘upacara jual beli kembang mayang’.

Sedangkan untuk pernikahan adat Jawa Yogya, kembang Mayang sudah dipersiapkan sejak sore sebelum dilakukanya acara Malam Midodareni.

Kemudian, perbedaan lainnya bisa ditemui pada pelakasanaan Panggih.

Untuk upacara lempar sirih pada pelaksanaan panggih pernikahan adat Jawa Solo dilakukan satu kali pelemparan saja.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas