Tayang Hari Ini, Simak Tujuh Hal Menarik dari Film Onde Mande
Film dibintangi Shenina Cinnamon, Emir Mahira, Jajang C Noer, Ajil Ditto, Shahabi Sakri, Jose Rizal Manua dan Musra Dahrizal.
Penulis: Bayu Indra Permana
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bayu Indra Permana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Film drama yang kental akan budaya Minang, 'Onde Mande!' mulai tayang di bioskop hari ini, Kamis (22/6/2023).
Film yang dibintangi oleh Emir Mahira dan Shenina Cinnamon itu bercerita tentang siasat warga di Desa Sigiran, Sumatera Barat dalam memperjuangkan hadiah sayembara senilai 2 miliar rupiah dari perusahaan sabun.
Tribunnews.com dapat kesempatan menyaksikan film tersebut di gala premirenya, berikut tujuh hal menarik yang ada di film 'Onde Mande!' sebelum mulai menonton di bioskop.
1. Menampilkan kebudayaan, kuliner dan alam Sumatera Barat
Kentalnya budaya Minang yang disajikan pada film “Onde Mande!” tentunya mencakup kuliner hingga keindahan alam Sumatera Barat yang memikat.
Tidak hanya itu, film ini juga mengajak penonton lebih jauh untuk memahami prinsip hidup orang Minang, baik di kampung halaman hingga ke perantauan.
Baca juga: Jadwal Tayang Film The Childe Hari Ini di Bioskop Jakarta, Rabu 21 Juni 2023
"Aku baru ngerasain syuting lama di Padang dan tempat aku syuting tuh bagus banget," ucap Shenina Cinnamon di kawasan Cipete Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
2. Sempat dapat apresiasi dari karena unsur budaya lokal dan keindahan
Panorama alam Sumatera Barat yang diangkat dalam film “Onde Mande!” menuai apresiasi dan dukungan dari pemerintah pusat hingga daerah, yakni Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan Pemerintah Kota Padang.
Bahkan film “Onde Mande!” juga menyedot perhatian para publik figur, tokoh adat Minang hingga komunitas-komunitas masyarakat Minangkabau.
"Kita melihat di film ini sarat kearifan lokal khas Sumatera Barat," kata Sandiaga Uno
3. Libatkan kru dan aktor berdarah Minang
Film bertema Minang yang berlokasi syuting di tepi Danau Maninjau, Sumatera Barat ini ternyata juga melibatkan banyak orang keturunan maupun asli Minang dalam proses produksinya.