Kasus Hukum Terus Berjalan, Sunan Kalijaga Kecewa Pelaku Pengeroyokan Anaknya Tak Miliki Itikad Baik
Kasus hukum terus berjalan, Sunan Kalijaga kecewa keluarga pelaku pengeroyokan anaknya tidak memiliki itikad baik.
Penulis: Gabriella Gunatyas
Editor: bunga pradipta p
TRIBUNNEWS.COM - Pengacara Sunan Kalijaga kecewa pelaku pengeroyokan terhadap anaknya tidak memiliki itikad baik meski kasus hukum terus berjalan.
Sebelumnya, Sunan Kalijaga telah melaporkan kasus dugaan pengeroyokan putranya, Sean Sunan ke Polres Jakarta Selatan pada Jumat (3/3/2023).
Tujuh bulan kasus tersebut bergulir di muka hukum, pihak Sunan Kalijaga pun merasa kecewa.
Kekecewaan itu mencuat sebab pihak keluarga pelaku pengeroyokan anaknya tak pernah menunjukan itikad baiknya.
"Kami pihak dari korban merasa sangat kecewa, selama tujuh bulan itikad baik dari keluarga si pelaku itu memang tidak ada sama sekali," kata kuasa hukum Sunan Kalijaga, Agustinus Nahak dikutip dari YouTube Was Was, Jumat (20/10/2023).
Bahkan ketika Sean Sunan menjalani sejumlah pemeriksaan di rumah sakit, pihak keluarga pelaku pun tidak merespons hal tersebut dengan menayakan kondisi putra sang pengacara.
Baca juga: Kasusnya 7 Bulan Bergulir, Pelaku Pengeroyokan Anak Sunan Kalijaga Kini Berstatus Tersangka
"Bahkan berkali-kali korban (Sean) sempat melakukan pemeriksaan ke rumah sakit, tidak ada respons WhatsApp, tanya keadaan kek, nggak ada sama sekali," bebernya.
Belum lama ini pihak keluarga pelaku juga diundang secara langsung oleh Polres Metro Jakarta Selatan untuk melakukan agenda diversi pada kasus tersebut.
Alih-alih hadir dalam agenda itu, pihak keluarga pelaku justru tak mengindahkan undangan tersebut.
"Ini pun diundang secara resmi oleh pihak kepolisian, Polres Jakarta Selatan juga tidak hadir," tegasnya.
Dalam kesempatan itu terungkap agenda diversi digelar sebab pelaku pengeroyokan terhadap Sean Sunan statusnya sudah naik dari sidik menjadi tersangka.
Baca juga: Fakta Pengeroyokan Anak Sunan Kalijaga, Ungkap Sean Jago Bela Diri hingga Siap Mati Bela Anak
"Kami hadir di sini karena ada agenda diversi dari Polres Jakarta Selatan, karena pelaku yang melakukan kekerasan terhadap Sean itu sudah ditingkatkan dari sidik ke tersangka," ungkapnya.
Kemudian, Agustinus Nahak pun menjelaskan secara singkat mengenai agenda tersebut.
"Atau kalau di Undang-undang Perlindungan Anak itu anak berhadapan dengan hukum, anak berkonflik dengan hukum. Apalagi sudah tersangka."
"Sehingga perintah dari Undang-undang Perlindungan Anak itu harus ada yang diversi. Maka tadi Polres memfasilitasi, ada juga lembaga-lembaga anak juga hadir di sini," terang Augustinus.
Lantaran kasus dugaan pengeroyokan itu terjadi di lingkungan sekolah, perwakilan dari pihak sekolah pun turut hadir dalam agenda tersebut.
Baca juga: Anak Sunan Kalijaga Diduga Alami Pengeroyokan di Sekolah, Ada Memar di Mata dan Kepala
"Pihak sekolah tadi juga, Bapak Kepala Sekolah juga hadir," pungkasnya.
Kondisi Sean setelah Alami Dugaan Pengeroyokan
Atas dugaan pengeroyokan yang dialami Sean, Sunan Kalijaga pun sempat memeriksakan kondisi putranya yang sempat mendapatkan pukulan di beberapa bagian tubuh.
"Sudah kita cek kondisi fisiknya, karena Sean mengeluhkan pusing berkali-kali setelah kepalanya dihajar, kepala atas maupun kepala belakang," ucap Sunan Kalijaga dalam kesempatan sebelumnya.
Meski sempat mendapatkan perawatan di IGD hingga harus melakukan tindakan CT scan, suami Heidy Sunan itu pun bersyukur keadaan Sean masih baik-baik saja.
"Alhamdulillah saya sangat bersyukur keadaan Sean untuk saat ini masih baik, kemarin di IGD, dicek CT scan, dia menyampaikan dipukul berkali-kali di kepalanya," sambungnya.
Baca juga: Sean Anak Sunan Kalijaga Keluhkan Pusing Akibat Pengeroyokan
Ayah Salmafina Sunan itu pun membeberkan sedikit kronologi mengapa putranya bisa mengalami hal demikian.
"Putra saya, dia tetap diam, di hari yang sama, dia menerima tiga kali peristiwa hal yang sama. Di lapangan bola dia dilempari daun dan sampah, dia diam, naik ke atas, menghindar dan dikejar, dipukul empat kali di depan kelas, anak saya diam, dia masuk ke kelas menghindari keributan," bebernya.
Sean yang merasa terancam kala itu pun mencari tempat berlindung dengan memasuki kelas.
Nahasnyau para pelaku tetap mengikuti Sean hingga terjadi peristiwa kurang menyenangkan tersebut.
"Di depan kelas dipukulin empat kali dan Sean masih diam. di dalam kelas Sean yang dimana anak pelaku bukan satu kelas Sean dia dengan sengaja masuk untuk membully Sean dan memukuli Sean dengan bertubi-tubi," tutup Sunan Kalijaga.
(Tribunnews.com/Gabriella/Fauzi Alamsyah)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.