Kisah Daniel Tanri Rannu, Seorang Dokter yang Menolak Batasi Potensi Diri
Karena bukan dari kalangan keluarga menengah ke atas, Daniel punya tekad besar agar dapat memperoleh pendidikan tinggi
Penulis: Willem Jonata
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata
TRIBUNNEWS.COM - Meski seorang dokter, Daniel Tanri Rannu menolak membatasi potensi-potensi lain dalam dirinya.
Satu di antaranya yang sejak 2016 ditekuninya, yakni berkubang di industri properti lewat startup Jendela360 dan CariProperti. Dua startup yang dikelolanya hingga kini eksis dan terus berkembang.
Jauh sebelum mengembangkan startup, Daniel hanya anak yang terlahir dari keluarga biasa saja.
"Saya anak bungsu, anak paling kecil dari tiga bersaudara, cowok semua. Kita berangkat dari keluarga biasa saja, enggak miskin banget tapi juga enggak bergelimang harta," tutur Daniel kepada awak media.
Karena bukan dari kalangan keluarga menengah ke atas, Daniel punya tekad besar agar dapat memperoleh pendidikan tinggi.
Baca juga: Viral Istri di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi Bungsu di Klinik, Suami Tuntut Dokter Tanggung Jawab
Namun, upaya tersebut menemui kendala. Lulus SMA, orang tuanya tak punya biaya menyekolahkannya ke jenjang perguruan tinggi.
Patah arang? Tentu tidak. Ia terpikir untuk mencari beasiswa agar bisa kuliah.
"Kita tiga (bersaudara) benar-benar harus dapat beasiswa kalau mau kuliah. Kalau enggak dapat, enggak bisa kuliah," lanjut dia.
Dan upaya Daniel bersama saudaranya untuk bisa kuliah akhirnya kesampaian.
Dua kakaknya diterima di Universitas Indonesia. Masing-masing di di teknik arsitektur dan fakultas ekonomi.
"Sementara saya lulus jadi dokter di Universitas Atmajaya," ucap Daniel.
Diakuinya, bertahan di perguruan tinggi mengandalkan biaya dari beasiswa tidak mudah.
Uang beasiswa hanya mampu menyelesaikan biaya kuliah, namun tidak dengan biaya-biaya tak terduga di luar perkuliahan.