Banjiri Marketplace dengan Barang Produksi Lokal agar Tidak Semua Produk Dikuasai Asing
Warga itu nantinya menjual produk-produk dalam negeri sendiri karena market kita sangat besar dan ini perlu dilakukan agar tidak semua produk
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak ingin hanya menjadi penonton di negeri sendiri di tengah pesatnya perkembangan teknologi internet dan bisnis digital global saatnya setiap warga kini juga harus mempunyai satu website toko online.
Warga itu nantinya menjual produk-produk dalam negeri sendiri karena market kita sangat besar dan ini perlu dilakukan agar tidak semua produk dikuasai dari luar.
Wahab Afwan, SE., M.I.Kom, Managing Director AMP Group mengatakan, pemerintah telah mendorong agar setiap warga negara Indonesia mulai merambah bisnis di dunia digital.
Baca juga: Susu Penggemuk Badan Palsu Ditawarkan di Marketplace, Cara Membedakan dengan yang Asli
"Caranya dengan membanjiri loka pasar digital (marketplace) dengan barang-barang berkualitas produksi dalam negeri sendiri," katanya saat seminar online Literasi Digital yang diselenggarakan oleh kerjasama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Komisi I DPR-RI, di Jakarta, pada 25 April 2022, melalui platform online Zoom Meeting.
Saat ini ada sekitar 64,2 juta UMKM di Indonesia yang harus segera melakukan akselerasi model bisnisnya dari yang semula hanya bisnis konvensional menjadi konvesional dan digital untuk menjaga ketahanan nasional kita dari penjajahan bisnis digital para pemain global dari luar.
Baca juga: Kisah Sukses Mega Puspita Kembangkan Produk Kriya Bambu, 60% Omzet dari Marketplace
Namun, dari jumlah yang besar itu, jika merujuk pada data dari Kementerian Kominfo RI, baru sekitar 30.000 UMKM yang telah melakukan penjualan digital.
“Ini sejalan dengan visi Pemerintahan Presiden Jokowi, Menuju Indonesia Emas 2045.
Berdaulat menjadi negara Emas, dan mendapatkan Emas di negeri sendiri dengan SDM sendiri,” ," kata mantan Ketua Komite Tetap Advertising KADIN Indonesia ini.
Pemanfaatan platform digital bagi UMKM bisa dimulai dari hal-hal yang sederhana bagi pemula, seperti pemanfaatan QR Code dalam transaksi digital dan penggunaan aplikasi penjualan digital.
“Untuk yang telah lebih berpengalaman, UMKM bisa juga memanfaatkan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) untuk pemantauan dan perencanaan aktivitas bisnis di market place.
Dengan aplikasi ini UMKM bisa memantau jumlah persedian bahan baku dan barang, serta membuat laporan keuangannya.
Bagi UMKM yang sudah lebih maju lagi, bisa memanfaatkan aplikasi Virtual Reality (VR) untuk merancang visualisasi produknya,” ujar Wahab Afwan.
Baca juga: Dompet Digital OVO Perluas Akses Pembayaran ke Marketplace
Pembicara lain dalam seminar ini; Semuel Abrijani Pangerapan B.Sc, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI; Rachel Maryam Sayidin, anggota Komisi I DPR-RI dari Fraksi Gerindra; dan Muhammad Iqbal Ph.D, dosen Fakultas Psikologi, Universitas Paramadina.