Hadi Ramadhani: Pertamina Foundation Ingin Berkontribusi lebih Luas Dalam Pembinaan Sepakbola
Meski telah membangun sekolah sepakbola, Pertamina Soccer School, Pertamina Foundation ingin berkontribusi lebih luas lagi di dunia tersebut.
Penulis: Murtopo
Editor: Dewi Pratiwi
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Direktur Pertamina Soccer School, Hadi Ramadhani mengatakan bahwa pembinaan sepakbola usia dini menjadi salah satu perhatian Pertamina Foundation. Meski telah membangun sekolah sepakbola, Pertamina Soccer School, Pertamina Foundation ingin berkontribusi lebih luas lagi di dunia tersebut.
"Kontribusi yang lebih luas itu kami realisasikan dengan membentuk liga sepakbola usia dini," ujar Hadi.
Kata Hadi, awal mula Pertamina Foundation tertarik terhadap pembinaan sepakbola usia dini sejak tahun 2012. Saat itu Hadi yang merupakan pencari bakat di Liga Kompas Gramedia (LKG), diminta untuk menjadi pencari bakat di ajang Milan Junior camp 2012 yang diseponsori oleh Pertamina.
"Awalnya saya menjadi pemandu bakat di ajang Milan Junior Camp 2012. Pada saat itu Pertamina menjadi sponsornya. Ketika melihat anak-anak Indonesia juga bisa bersaing dengan anak-anak yang berada di sejumlah kota di Eropa, akhirnya Pertamina tertarik untuk menaungi anak-anak tersebut di sebuah sekolah sepakbola," ujar Hadi Ramadhani.
Lebih lanjut Hadi mengatakan bahwa ternyata memiliki sekolah sepakbola yang jumlah siswanya mencapai 72 siswa dirasa masih belum bisa maksimal dalam membina atlet muda. Perlu ada kegiatan untuk mengevaluasi hasil latihan siswa sekolah sepakbola tersebut.
"Maka dari itu pihak Pimpinan dari Pertamina Foundation membuat liga sepakbola, agar semua siswa sepakbola bisa mendapatkan atmosfir kompetisi," ujar Hadi yang merupakan Dosen Jurusan Olahraga Prestasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negri Jakarta.
Pertamina Foundation lantas membuat liga sepakbola U-16 di tahun 2013. Dan setahun kemudian untuk menampung bakat-bakat muda lulusan liga U-16, Pertamina Foundation kembali menggelar Liga untuk U-18.
"Liga U-18 ini merupakan jembatan bagi para pemain potensi untuk melanjutkan karier sepakbola mereka ke jenjang profesional. Usia 18 tahun adalah awal lelaki remaja menuju ke dewasa. Liga ini juga diharapkan bukan sekedar liga tapi juga bisa meningkatkan kualitas wasit, pelatih dan pengurus SSB," ujar Hadi.