Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Azis Syamsudin bilang Pembinaan Olahraga Kembalikan Kepada Induk Olahraga

Sukses Indonesia meraih satu medali emas dan dua perak di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil tahun 2016 merupakan buah hasil kerja keras yang panjang.

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Azis Syamsudin bilang Pembinaan Olahraga Kembalikan Kepada Induk Olahraga
TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWS/LENDY RAMADHAN
Azis Syamsudin 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sukses Indonesia meraih satu medali emas dan dua perak di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 merupakan buah hasil kerja keras yang panjang.

Terutama yang sudah dilakukan oleh para atlet, pelatih dan pengurus induk organisasi cabang olahraga. Jadi jangan ada satu pihak yang mengklaim paling berjasa atas keberhasilan itu.

“Tepat, prestasi di Olimpiade Rio itu bukan instant. Ini merupakan buah dari usaha keras PP (Pengurus Pusat) dan PB (Pengurus Besar) cabang-cabang olahraga yang sudah dilakukan bertahun-tahun. Bulutangkis dan angkat besi sudah memiliki perencanaan dan pembinaan yang baik,” ungkap Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Cricket Indonesia (PPPCI), Azis Syamsudin, Kamis (25/8/2016).

Azis Syamsudin yang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia itu menegaskan, sukses menyambung lagi tradisi emas dan mempertahankan tradisi medali pada pesta akbar dunia itu merupakan hasil kerja keras atlet, pelatih dan pengurus organisasi itu sendiri.

Mereka sudah berjuang keras memeras pikiran dan tenaga termasuk dalam menanggulangi pendanaan untuk mewujudkan prestasi gemilang itu. Karena itu dia sekali lagi menegaskan, tidaklah bijak bila ada satu pihak yang mengaku berjasa atas keberhasilan itu.

Didampingi Sekjen PP PCI, Arsyad Achmadin, Azis menjelaskan, bulutangkis dan angkat merupakan cabang andalan Indonesia di olimpiade sejak panahan berhasil membuka era medali di Olimpiade Seoul, Korea SelatanTahun 1988.

Melihat ini maka belum ada tambahan cabang lain yang muncul sehingga belum ada perubahan signifikan dalam penyebaran pembinaan. Meskipun sudah ada lembaga Prima (Program Indonesia Emas) yang digulirkan.

Berita Rekomendasi

“Peran tetap ada di PB/PP cabor. Prestasi yang diraih merupakan produk PB/PP bukan Prima. Kenapa? Karena PB/PP yang lebih tahu tentang kondisi dan kebutuhan para atletnya,” ujarnya.

Dia menilai, akan lain getarannya bila pada Olimpiade lalu ada kejutan dari atlet cabang lain. Misalkan dari dayung atau renang.

“Singapura bisa meraih emas dari renang. Kemudian Vietnam dari menembak. Seharusnya kita bisa bersaing di cabang ini untuk memperkuat pondasi yang sudah dibangun bulutangkis, angkat besi dan panahan,” selorohnya.

Sehubungan dengan itu maka politisi dari Partai Golkar itu mengharapkan agar pembinaan atlet diserahkan sepenuhnya kepada PB/PP. Prima hanya sebagai supervisi.

“Kembalikan semua kepada PB/PP. Kembalikan kedaulatan mereka dalam membina atlet. Sedangkan PB/PP juga mulai berbenah dengan fokus pada nomor-nomor pertandingan Asian Games dan Olimpiade,” kata Azis Syamsudin sambil menambahkan, cricket sebagai cabang SEA Games dan Asian Games siap menyumbang medali untuk Indonesia pada Asian Games 2018.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas