Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cerita M Fadli Semangati Jakkrit Sawangswa, Pebalap Thailand yang Membuat Kakinya Diamputasi

Kecelakaan tiga tahun silam di Sirkuit Sentul menjadi momen yang akan terus dikenang oleh pebalap motor Indonesia, Muhammad Fadli Immanuddin.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Sapto Nugroho
zoom-in Cerita M Fadli Semangati Jakkrit Sawangswa, Pebalap Thailand yang Membuat Kakinya Diamputasi
Tribunnews/Abdul Majid
Atlet para cycling pertama di Indonesia, Muhammad Fadli Immanuddin saat ditemui usai menjalani sesi latihan pagi dalam rangka persiapan mengikuti ajang Asian Para Games 2018, di Velodrome, Mahanan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/9/2018). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Kecelakaan tiga tahun silam di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menjadi momen yang akan terus dikenang oleh pebalap motor Indonesia, Muhammad Fadli Immanuddin.

Fadli mengalami kecelakaan di Sirkuit Sentul pada saat mengikuti kejuaraan Asia Road Racing Championship 2015 seri-2.

Kejadian terlihat sangat tak teduga.

Fadli yang tengah melakukan selebrasi seusai melewati garis finis, tiba-tiba ditabrak dari belakang oleh pebalap Thailand, Jakkrit Sawangswa.

Baca: Kisah M Fadli: Pebalap Motor yang Kehilangan Kaki Kirinya dan Kini jadi Atlet Para Cycling Indonesia

Akibat insiden itu, Fadli pun harus merelakan sebagian kaki kirinya yang diamputasi.

Setelah diamputasi, Fadli justru tak patah semangat hingga sekarang bisa menjadi paralympian kebanggaan Indonesia yang kerap turun di ajang para cycling, salah satunya Asian Para Games 2018 nanti.

Berita Rekomendasi

Selain belajar sifat tak mudah putus asa, kisah hidup Fadli juga patut dicontoh dari segi keikhlasan.

Ya, Fadli bercerita bagaimana dirinya yang terang-terangan menyatakan bahwa kejadian tiga tahun silam adalah murni kecelakaan dan telah memaafkan Jakkrit Sawangswa.

“Ya, awalnya kesel sih iya, tapi positif thinking aja, karena saya mau kesel seperti apa juga tidak akan balik lagi,” kata Fadli.

Baca: Riadi Saputra Peraih Emas Kejuaraan Dunia Atletik di China Ingin Raih Medali di Asian Para Games

“Kejadian itu murni kecelakaan, bukan sengaja. Terus habis itu dia (Jakkrit) merasa berdosa banget, dan dia berhenti balap,” sambung Fadli.

Fadli pun turut menceritakan saat ia ke Thailand mengawal anak asuhnya (pebalap junior Honda), ia pun mencari-cari Jakkrit Sawangswa.

Untuk diketahui, meski dengan kondisi yang seperti itu, Fadli masih dipercaya untuk mengajarkan pebalap junior, bahkan ia pun kerap turun ke lintasan juga dengan motor yang telah dimodifikasi khusus untuknya.

“Jadi akhirnya kita bertemu, dia peluk saya seakan-akan dia minta maaf, karena dia kan tidak bisa bahasa Inggris. Jadi banyak keterbatasan komunikasi, dan akhirnya malah saya yang suport dia,” cerita Fadli.

Dalam pertemuan dengan pebalap yang lebih muda sembilan tahun darinya itu, Fadli justru yang memberikan motivasi, lantaran pada saat itu Jakkrit Sawangswa sudah tidak lagi turun membalap sehingga badannya terlihat lebih besar dari sebelumnya.

Baca: Ini Daftar 18 Cabang Olahraga yang akan Dimainkan pada Asian Para Games 2018

Atlet para cycling pertama di Indonesia, Muhammad Fadli Immanuddin saat ditemui usai menjalani sesi latihan pagi dalam rangka persiapan mengikuti ajang Asian Para Games 2018, di Velodrome, Mahanan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/9/2018).
Atlet para cycling pertama di Indonesia, Muhammad Fadli Immanuddin saat ditemui usai menjalani sesi latihan pagi dalam rangka persiapan mengikuti ajang Asian Para Games 2018, di Velodrome, Mahanan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/9/2018). (Tribunnews/Abdul Majid)

“Ketika bertemu justru saya kasih suport ke dia, saya bilang kamu masih muda, kamu tuh normal, masih bisa balapan lagi,” ujar Fadli.

Setelah bertemu, tak berselang lama, Fadli mendengar kabar bahwa Jakkrit Sawangswa sudah kembali turun ke lintasan meski hanya bermain di level negaranya saja.

Dalam cerita ini, Fadli juga menggambarkan bahwa menjadi pebalap motor itu harus mempunyai kondisi tubuh yang prima sehingga konsentrasi akan terus terjaga.

Kejadian dalam lintasan seperti jatuh sendiri atau kecelakaan seperti menimpa dirinya adalah hal yang wajar, karena menjadi pebalap itu tidak mudah.

“Balap motor itu VO2 Max harus bagus, karena udara seminim mungkin kita harus tetap fresh, kita mengendarai kendaraan dengan 150 horsepower, terus kita harus bertahan balapan itu 30 menit, jadi wajar saja kalau pebalap itu blank,” papar Fadli.

Baca: Kisah Momo, Elang Bondol Maskot Asian Para Games 2018: Dahulunya Sempat Bernama Ulung

Kini setelah kejadian tersebut, nama Fadli kembali menjadi sorotan di berbagai media.

Bukan hanya karena kisah Fadli yang berhasil bangkit dari kecelakaan, melainkan juga prestasinya yang kerap mengharumkan nama Indonesia yang kali ini ia torehkan di ajang para cycling.

Prestasi Fadli antara lain berhasil meraih dua perak dan dua perunggu di ASEAN Para Games 2017 Malaysia.

Baca: Presiden Jokowi Tinjau Pelatnas Paralympian Indonesia: Bonus Atlet Sama seperti Asian Games 2018

Kemudian Fadli juga berhasil menyabet juara Asian Road & Para Cycling Championship di Myanmar pada Februari 2018 lalu.

Dan sesaat lagi, bapak satu anak ini akan menunjukkan kualitasnya sekaligus mengharumkan Indonesia dengan turun pada ajang Asian Para Games 2018 yang akan dihelat pada 6-13 Oktober 2018 di Jakarta. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas