Naila Novaranti Sharing Pengalama Sebagai Penerjun Payung Extreem di Kongres Diaspora Indonesia Ke V
Naila Novaranti salah satu bahkan satu satunya penerjun payung ekstrim wanita Indonesia yang menjadi pembicara di Kongres Diaspora Indonesia ke V
Editor: FX Ismanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Naila Novaranti salah satu bahkan satu satunya penerjun payung ekstrim wanita Indonesia yang menjadi pembicara di Kongres Diaspora Indonesia ke V, 2019 di Jakarta.
Walaupun pernah mengalami pecah tulang belakang, Naila tidak merasa kapok untuk terus berkarya sebagai atlet dan sekaligus instruktur terjun payung.
"Saya memberikan seputar motivasi dan semangat kepada para undangan yang hadir. Bahwa menjalani karir apapun atau sebagai pembisnis di negara orang, walaupun sempat dan pernah mengalami jatuh bangun, saya harus terus semangat dan terus tetap berjalan serta terus berjuang seperti yang pernah saya jalani sebagai pelatih dan penerjun payung wanita," ungkap Naila di sela sela kongres, Sabtu, (10/8/2019).
Dalam paparannya Naila menceritakan awal mulanya dan syarat memasuki dunia terjun payung, bagaimana menanggulangi rasa takut, how to do jika parasut yang di gunakan tidak mengembang serta membagikan pengalaman paling ekstrim saat ia mendaratkan kakinya di Mount Everest, Nepal.
"Kalau kita sudah mau terjun yah berdoa, tapi yah itu kita kembali lagi kita harus tetap pede bahwa kita bisa dan kita harus pede dengan barang yang kita pakai, kita harus yakin sudah di cek semua alatnya," kata Naila.
Hadir dalam kongres diaspora tersebut menteri luar negeri Indonesia Retno Marsudi mengatakan pemerintah mempunyai harapan besar terhadap diaspora Indonesia. hadir juga Mark Gerald selaku President IDN Global, Ruslan P. Roeslani selaku Ketua Umum Kadin, Iwan Sunito Ketua Panitia Kongres Diaspora Indonesia 2019, dan Herry Zhou dan Fify Manan yang membahas bagaimana caranya bisa berkarir dan berbisnis di negara orang lain untuk menuju sukses meskipun penuh tantangan.
"Saya terharu dan bahagia bisa bertemu para diaspora di kongres dan bisa memberikan pengalaman saya yang mungkin bisa menjadi penyemangat mereka," tutup Naila yang sudah menaklukan 6 Benua dengan parasutnya.