Rangkuman Berita Olahraga Dunia yang Terdampak Virus Corona, Tenis, Bulutangkis, Sepakbola dan Tinju
Berikut ini berita pembatalan sejumlah pertandingan dan gelaran turnamn akibat wabah virus corona, mulai dari tenis, badminton, sepakbola, dan tinju.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Pertama terjadi di China, wabah virus corona menyebar dengan cepat ke berbagai daerah hingga berbagai penjuru negara diberbagai belahan dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah ini sebagai pandemi global yang berdampak kepanjangan untuk berbagai sektor termasuk olahraga.
Banyak kompetisi, pertandingan, hingga gelaran yang ditunda bahkan dibatalkan.
Berikut ini Tribunnews rangkum gelaran olahraga dunia yang memiliki gengsi, sejarah, dan lainnya yang terdampak virus corona:
Turnamen terkemuka sekaligus tertua di cabang olahraga tenis, Grand Slam Wimbledon tahun ini harus dibatalkan karena wabah virus corona.
Ini kali pertama setelah Perang Dunia Kedua, Grand Slam Wimbledon dibatalkan.
Grand Slam Wimbledon seperti All England di cabor bulutangkis, di mana gelaran ini sangat dinantikan dan menjadi impian bagi sejumlah atlet yang mengikutinya.
Wimbledon juga satu-satunya Grand Slam yang masih menggunakan lapangan rumput.
Sementara Australia Open, Prancis Open, dan AS Open yang termasuk dalam bagian Grand Slan menggunakan lapangan tanah.
Menanggapi keputusan ini, mereka, para atlet terkejut dan sedih dengan keputusan ini.
Tunggal putra tenis, Roger Federer terkejut dengan keputusan ini dan dia merasa hancur.
Tahun depan, peraih 20 gelar Grand Slam itu memasuki usia berkepala empat ketika gelaran dijadwalkan pada 28 Juni 2021.
"Kami mengalami masa-masa sulit, namun, kami akan bangkit dari itu, dan akan semakin kuat," katanya, dikutip dari Daily Mail.
Begitu juga dengan Andi Murray yang mengungkapkan kesedihannya lantaran Grand Slam Wimbledon 2020 dibatalkan.
Peraih dua medali Wimbledon (2013 dan 2016) itu menganggap kesehatan setiap orang lebih penting dari apapun, untuk saat ini.
"Dengan semua yang terjadi di dunia saat ini, kesehatan setiap orang jelas merupakan hal yang paling penting," ucap Andy Murray.
Juara dua kali Wimbledon, Petra Kvitova tak menyembunyikan kesedihannya ketika membagikan sebuah postingan di Twitter pribadi miliknya.
"Ini adalah keputusan yang sulit untuk diambil, dengan pengumuman pembatalan Wimbledon tahun ini," ungkapnya.
Sebelumnya, petenis cantik asal Republik Ceko ini juga bersedih ketika mengetahui Olimpiade Tokyo 2020 diundur hingga tahun depan.
"Berita sedih hari ini bahwa kita tidak akan dapay bersaing di Olimpiade tahun ini, tapi jelas keputusan yang tepat mengingat situasi dunia dengan covid-19," tuturnya.
Bagi Petra Kvitova, dia begitu merindukan Grand Slam Wimbledon, di mana satu-satunya Grand Slam yang bermain di atas lapangan berumput.
"Wimbledon turnamen khusus bagiku, turnamen yang menjadi bagian dari sejarah begitu lama sehingga akan meninggalkan lubang besar dalam kalender."
"Aku akan merindukan bermain di rumput yang indah dengan mengenakan putihku, tapi tentu saja kita tahu itu akan kembali pada tahun depan."
"Dan mungkin kita semua akan lbih menghargainya. tetap aman dan tetap di dalam (rumah)," lanjutnya.
Ajang multi-event olahraga empat tahunan Olimpiade tahun ini yang rencananya berlangsung di Tokyo juga terdampak pandemi corona.
Awalnya Komite Olimpiade Internasional (IOC) bersikeras menggelar Olimpiade Tokyo 2020 sesuai dengan jadwal yang telah direncanakan.
Namun desakan keluar dari para atlet karena keterbatasan dan tidak maksimal mereka dalam persiapan karena wabah Corona.
Banyak venue latihan yang tutup dan batasan yang diterapkan pemerintah negara masing-masing agar masyarakatnya tidak keluar rumah, sehingga para atlet terganjal ketika ingin latihan.
Puncaknya ketika Kanada dan Australia menarik diri dari Olimpiade Tokyo 2020.
Mengingat peran kedua negara yang sangat penting di Olimpiade, IOC akhirnya melakukan pertemuan dengan pemerintah Jepang untuk membicarakan kelanjutan Olimpiade.
Pada akhirnya, IOC dan pemerintah Jepang sepakat untuk menunda Olimpiade Tokyo 2020 tahun depan.
Jadwal pun telah keluar, dengan nama gelaran yang tidak berubah, Olimpiade Tokyo 2020 akan dilaksanakan pada 23 Juli hingga 8 Agustus 2021.
3. EURO 2020
UEFA sebagai pemangku teratas sepak bola Eropa telah memutuskan kejuaran Piala Eropa 2020 ditunda tahun depan.
Pelaksanaan EURO 2020 dijadwalkan berlangsung pada 11 Juni hingga 11 Juli 2020.
Tak hanya EURO 2020, kompetisi sepakbola nasional saat ini tengah ditangguhkan, bahkan Spanyol dan Italia yang paling terdampak tidak mengetahui sampai kapan kompetisi ditangguhkan.
Muncul spekulasi untuk menghentikan dan membatalkan kompetisi musim ini adalah sebuah langkah yang tepat.
Namun dengan komitmennya, UEFA mempertegas akan melanjutkan sisa kompetisi.
UEFA merekomendasikan tanggal 30 Juni adalah waktu yang tepat untuk mengakhiri kompetisi, dan disesuaikan dengan ngara lain yang paling terdampak.
Hal itu juga mengacu pada kebijakan transfer pemain dan kontrak pemain.
Waktu rekomendasi di atas adalah batas masa kontrak pemain dalam klub mereka.
4. Bulutangkis
All England 2020 adalah kompetisi bulutangkis yang terakhir digelar BWF dalam kategori HSBC BWF World Tour.
Agenda terdekat Malaysia Open (31 Maret-5 April) super serie 750, Singapore Open (7-12 April) kelas 500 harus ditunda hingga waktu yang blum ditentukan.
Begitu juga dengan New Zealand Open yang rencananya digelar pada 28 April hingga 3 Mei 2020.
Pemerintah Australia menerapkan pembatasan bagi warga negara asing yang ingin masuk ke wilayah mereka.
Hal ini demi mencegah penyebaran virus corona.
5. Khabib Nurmagomedov vs Tony Ferguson Dibatalkan
Pertarungan Tony Ferguson melawan Khabib Nurmagomedov yang dijadwalkan pada 18 April 2020 telah dibatalkan.
Khabib Nurmagomedov telah mengkonfirmasi bahwa pertarungannya melawan Tony Ferguson dibatalkan karena pandemi Corona.
Kejadian yang menimpa hampir seluruh negara di penjuru dunia ini menyebabkan pembatasan warga asing yang hendak masuk ke satu negara tertentu.
Hal itulah yang menyebabkan Khabib tidak bisa masuk ke Abu Dhabi, negara yang akan menjadi lokasi pertarungan melawan Tony Ferguson.
"Tidak ada yang akan bisa pergi atau terbang dengan (kecuali) penghuni," kata Khabib, dikutip dari MMA Fighting.
"Saat ini saya berada di Dagestan dan saya berlatih serta mempersiapkan diri setiap hari."
"Meskipun saya tidak tahu apa yang saya persiapkan, karena setelah kami datang ke Rusia kami juga mengetahui bahwa perbatasan akan dikunci."
"Aku mengerti segalanya, dan aku pasti lebih kesal daripada Anda untuk membatalkan pertarungan," lanjutnya.
Batal digelarnya pertarungan Khabib Nurmagomedov kontra Tony Ferguson bukanlah kali pertama, melainkan sudah terjadi lima kali.
(Tribunnews.com/Sina)