Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Komite Olimpiade Internasional Dituding Lakukan Kebohongan

Menteri mengakui sama sekali tidak mengerti mengapa bisa muncul pengumuman resmi seperti itu di situs IOC.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Komite Olimpiade Internasional Dituding Lakukan Kebohongan
Richard Susilo
Menteri Olimpiade dan Paralimpik Jepang 2020, Seiko Hashimoto 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah melakukan kebohongan kemarin (21/4/2020) dan telah dibantah keras oleh pihak pemerintah Jepang atas tulisan yang dimuat pada situs resmi IOC kemarin tetapi telah dihapus malam harinya.

"Bohong besar IOC. Tidak benar kita telah membuat keputusan bersama dengan IOC. Semua masih dalam perundingan dan negosiasi bersama," papar sumber Tribunnews.com pagi ini (22/4/2020) dari pihak Olimpiade Jepang.

Hal tersebut juga dibantah oleh Menteri Olimpiade dan Paralimpik Jepang 2020, Seiko Hashimoto bahwa pengumuman tersebut tidak benar.

"Saya kaget sekali melihat pengumuman itu kemarin (21/4/2020) sama sekali tidak benar itu," tekannya kepada wartawan.

Baca: 1,3 Juta Warga Berpotensi Mudik Dikhawatirkan Picu Munculnya Episentrum Baru Covid-19

Baca: Jaga Kebugaran, Pemain PSIS Semarang Lakukan Gowes & Bermain Futsal

Baca: Usulan Pelatih PSIM Yogyakarta Soal Kompetisi: Lebih Baik di Hentikan

Menteri mengakui sama sekali tidak mengerti mengapa bisa muncul pengumuman resmi seperti itu di situs IOC.

"Saya sendiri selalu hadir bersama PM Jepang kalau ada negosiasi dengan pihak IOC. Tidak ada pembicaraan mengenai biaya perpindahan Olimpiade dari tahun 2020 ke tahun 2021," tekannya lagi.

BERITA TERKAIT

Oleh karena tidak menyentuh pembicaraan mengenai biaya perpindahan dari tahun 2020 ke tahun 2021, tekannya lagi, tentu saja tidak ada keputusan apa pun antara pihak Jepang dengan IOC.

Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga juga menekankan pengumuman itu tidak benar sama sekali.

"Kita tidak ada pembicaraan apa pun mengenai biaya perpindahan penyelenggaraan Olimpiade dari tahun 2020 ke tahun 2021," tekan Suga menegaskan.

Kemarin pihak IOC mengumumkan di situs resminya bahwa telah disepakati dengan Jepang pemindahan Olimpiade dari tahun 2020 ke tahun 2021....... , termasuk dampak finansial terhadap pemindahan Olimpiade (ke tahun 2021).

Teks asli IOC yang sebelum ada dan telah dihapus sebagai berikut:

It was agreed with Japan that the Games of the XXXII Olympiad will now be celebrated in 2021. This postponement was agreed upon in order to protect the health of everyone involved in the staging of the Games, particularly the athletes, and to support the containment of the virus. It will now be the work of the IOC to assess at the challenges caused by the postponement of the Games, including the financial impact to the Olympic Movement.

Satu bagian tanya jawab mengenai "Apa Dampak Finansial Terhadap Penundaan Pertandingan?" awal mulanya ada tiga paragraf.

Paragraf pertama aslinya seperti tertulis di atas. Sejak kemarin tengah malam telah diubah. Lalu paragram ketiga tadinya ada seperti di bawah ini, kemudian dihapus semua.

Paragraf ketiga yang telah dihapus berisi rasa terima kasih berkat pengelolaan krises penyelenggara yang baik termasuk pihak asuransi, dengan isi sebagai berikut.

The Postponment was not determined by financial interests, because thanks to its risk management policies, including insurance, the IOC will in any case be able to continue its operations and accomplish its mission to organised Olympic Games.

Paragraf ketiga tersebut juga telah dihapus IOC sejak kemarin tengah malam.
Show quoted text

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas