Pebalap Renault Merasa Jijik dan Kecewa pada F1 yang Tayangkan Detik-Detik Kecelakaan Horor Grosjean
Pebalap Renault tersebut menganggap tayangan ulang berkali-kali itu tak menunjukkan empati kepada keluarga Grosjean.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Pebalap asal Australia itu pun berharap para pebalap lain turut angkat suara soal cara F1 menjadikan kecelakaan Grosjean tak ubahnya tontonan hiburan.
"Untuk saya, tayangan ulang tersebut adalah hiburan untuk mempermainkan emosi semua orang. Menjijikkan. Semoga para pembalap lain juga bicara soal ini," ujar Ricciardo.
"Namun, saya akan terkejut seandainya tidak semua merasakan hal yang sama," ucapnya melanjutkan.
Pendapat serupa dikemukakan pembalap Mercedes, Valtteri Bottas.
"Saya menonton dari layar karena ingin tahu apa yang terjadi. Setelah itu saya ingin menghindarinya, tetapi tayangan ulangnya muncul terus," ucap Bottas.
"Pertanyaannya adalah apakah penonton memang ingin melihat tayangan itu diulang 20 kali?" tanya pembalap asal Finlandia tersebut.
Bos Mercedes, Toto Wolff, punya pendapat berbeda.
Ia menilai tayangan ulang itu adalah cara penyelenggara F1 bersikap transparan.
"Kalau video itu tak ditunjukkan, akan ada orang lain yang merekam kejadian Grosjean dengan ponselnya. Tayangan video itu adalah cara F1 bersikap terbuka," ucap Wolff.
"Betul, video itu sangat menakutkan dan brutal, tetapi kalau tidak demikian F1 membuka kemungkinan berisiko seseorang menunjukkan sesuatu di luar kendali mereka," kata dia.