Pacuan Seri II Triple Crown di Pangandaran Menemui Kendala
Rencana penyelenggaraan Latihan Bersama (Latber) Pacuan Kuda Piala Tiga Mahkota Seri II di Legok Jawa, Pangandaran, Jabar, menemui kendala.
Penulis: Toni Bramantoro
"Ini berawal dari kekecewaan para pelaku kuda pacu atas kegagalan PP Pordasi melaksanakan kegiatan di Bantul jelang akhir tahun 2020 itu," kata Ismail M.Hasan.
Berawal dari Kekecewaan
Saat itu, PP Pordasi gagal mementaskan Piala Presiden yang dijadwalkan 5 Oktober 2020 di Gelanggang Pacuan Kuda Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta. Event Piala Presiden melaluui Kejurnas ke-54 tersebut dibatalkan hanya beberapa hari jelang pelaksanaannya, menyusul ditariknya surat rekomendasi dari Polda Jabar dengan pertimbangan mencegah persebaran Covid-19.
Padahal, Polda Yogya pada 199 Agustus sudah mengeluarkan izin keramaian, sebelum ditari kembali pada 30 September, ketika lebih dari 150 ekor kuda dari puluhan stable dan daerah sudah berada di Bantul.
Setelah itu, IHRC mengisi kekosongan kegiatan pacuan pada sepanjang 2021 dengan keberhasilan menggelar empat event hingga Mei 2022 ini. Empat kegiatan pacuan yang digelar IHRC adalah Jateng Derby, A.E.Kawilarang Memorial Cup, Latihan Bersama (Latber) Piala Tiga Mahkota Seri I, dan Piala Kartini. Event kelima berupa Latber Piala Tiga Mahkota Seri II direncanakan digelar pada 21 Mei 2022 di Legok Jawa, Pangandaran, Jabar.
Untuk event berikutnya, IHRC sudah mengagendakan Penyisihan Kejurnas ke-56 Seri I Tahun 2022 pada 16 Juli di Legok Jawa, Pangandaran. Disusul Final Kejurnas ke-56 Seri I Tahun 2022 di tempat sama, pada 30 Juli.
Lalu, ada Penyisihan Kejurnas ke-56 Seri II Tahun 2022 di Tegal Waton, Salatiga, 17 September. Dilanjutkan dengan Final Kejurnas ke-56 Seri II Tahun 2022 tetap di Tegal Waton, Salatiga, 24 September.
Sementara itu, PP Pordasi tercatat baru menggelar satu event, yakni Piala Tiga Mahkota Seri I di Coban Jaya, Pasuruan, pada 27 Maret.
Dalam surat pemberitahuannya ke Pengprov, Komisi Pacu PP Pordasi mencantumkan beberapa event berikutnya: Pertiwi Cup & Piala Tiga Mahkota Seri II pada 21-22 Mei, Babak Penyisihan dan Final Kejurnas Seri I, 13 dan 27 Juli, serta Babak Penyisihan dan Final Kejurnas Seri II, 28 September dan 12 Oktober. Seluruh event pacuan PP Pordasi digelar di Coban Jaya, Pasuruan.
Kritik disampaikan anggota Dewan Penasehat PP Pordasi, Fritz Mantiri. Selama ini lanjut Fritz, kegiatan pacuan kuda dananya dari penghobi, PP Pordasi pun kalau ada kecil sementara dari KONI hampir tidak ada.
Kalau tidak ada sponsor kata Fritz, orang seperti Eddy Sadak yang pemilik Aragon Stable, Imam Hartono dari Eclipse Stable, serta para pemilik kuda padu di stable-stable besar mengumpulkan uang baru jadi pacuan.
“Jiwanya dari orang-orang Pordasi secara sukarela yang punya duit, bukan dari Pordasinya Pemerintah. Itu sudah terjadi bertahun-tahun dan menjadi tradisi. Kalau ada even internasional baru pemerintah mau,” ujarnya.
“Rangkul dan ayomi semuanya,” pinta Fritz Mantiri.
Pendapat senada disampaikan Sherpa Manembu, sesepuh pacuan kuda lainnya. "PP Pordasi hendaknya tidak arogan," Sherpa Manembu menegaskan.
Sherpa Manembu lantas mengingatkan sejarah berdirinya Pordasi di Indonesia.
“Pordasi itu dibentuk berkat andil dari para pemilik kuda pacu,” tegasnya lagi.