Tanggapi Protes Atlet Denmark Soal Hakim Garis Ketiduran, Panitia: Manusiawi Bukan Kami Membela Diri
Panitia tanggapi wajar adanya kesalahan hakim garis yang ketiduran saat bertugas hingga dikritik pemain Denmark, Hans Vittinghus.
Penulis: Isti Prasetya
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah momen yang tidak mengenakan dialami oleh permain tunggal putra asal Denmark, Hans Kristian Vittinghus saat berlaga di Indonesia Masters 2022.
Bagaimana tidak, saat pertandingannya melawan Lakhsya Sen asal India, dia mengamati bahwa hakim garis yang bertugas di lapangannya tampak tertidur.
Alhasil, laga babak pertama di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, pada Rabu (8/6/2022) itu diwarnai protes dari kedua pemainnya.
Terekam di tengah-tengah laga, baik Vittinghus maupun Lakhsya kompak melayangkan protes ke wasit asal Indonesia, Qomarul Lailiah yang mempimpin laga tersebut.
Sebab, mereka berdua menganggap hakim garis yang bertugas terlihat mengantuk bahkan tertidur saat bertugas.
Mereka semakin yakin saat hakim garis tersebut tidak konsisten memberikan keputusan 'masuk' atau 'keluar' bola dari garis pada laga mereka.
Tampak dalam foto bidikan Badminton Photo, sang wasit mencoba meyakinkan pemain untuk segera melanjutkan permainan.
Laga tersebut berakhir dengan kemenangan Lakhsya, 21-10 dan 21-18.
Baca juga: Indonesia Masters 2022: Line Judge Ketiduran, Tunggal Putra Denmark Ini Protes ke Wasit
Namun, meskipun sudah terhenti di Indonesia Masters 2022, Vittinghus tetap merasa geram dengan sikap yang tidak profesional dari hakim garis tersebut.
Ia pun melayangkan kritikannya melalui akun Twitter pribadinya, @hkvittinghus, Kamis (9/6/2022).
Ia mengunggah dua foto saat mencoba protes, sedangkan wasit tampak tenang bahkan melemparkan senyuman tipis untuk kedua pemain.
Dengan penyampaian yang santai, Vittinghus menjelaskan rasa kekecewaannya karena pertandingannya terasa membosankan.
Tapi, dia juga mengerti bahwa jam kerja yang panjang maka wajar jika petugas mulai kelelahan.
Vittinghus juga berharap agar jika kejadian ini terulang seharusnya langsung digantikan oleh petugas yang siap bertugas.