Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Prestasi Badminton Malaysia di Tangan Ganda Putra, Rexy Mainaky Stop Kesalahan yang Sama

Rexy Mainaky tak ingin Malaysia mengulang masalah yang sama saat memberikan beban terlalu berat kepada ganda putra, terutama paara pemain muda.

Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Prestasi Badminton Malaysia di Tangan Ganda Putra, Rexy Mainaky Stop Kesalahan yang Sama
Instagram resmi @ba_malaysia
Rexy Mainaky (paling kiri) sebagai Direktur Kepelatihan Asosiasi Badminton Malaysia (BAM). 

TRIBUNNEWS.COM - Dalam beberapa tahun terakhir kekuatan badminton Malaysia mengalami perubahan.

Malaysia yang dahulu kuat di sektor tunggal putra kini tak lagi punya taring tajam di sektor yang sama.

Kini, Malaysia malah lebih meyakinkan saat tampil di sektor ganda putra.

Hal itu ditunjukkan dari salah satu pasangan yang paling diandalkan Malaysia saat ini, Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Chia/Soh sukses kembali mendapatkan medali perunggu Olimpiade Paris setelah mendapatkan hal yang sama di Olimpiade Tokyo.

Pencapaian itu hanya menjadi contoh kecil dari konsistensi permainan yang ditunjukkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Seiring usia kedua pemain yang makin bertambah, Malaysia pun mulai menaikkan para pemain mudanya untuk regenerasi.

Berita Rekomendasi

Di bawah kendali Rexy Mainaky, Malaysia cukup sukses menempatkan para pemain muda di sektor ganda putra.

Nama-nama seperti Haikal Nazri/Choong Hon Jian dan Yap Roy King/Wan Arif Wan Junaidi menjadi beberapa yang tampil cukup apik.

Baca juga: Ranking BWF Jagoan Malaysia Melejit, Lee Zii Jia Jauhi Ginting Dekati Jonatan Christie

Meski berusia muda, mereka sudah berada di ranking ke-19 bagi Haikal/Choong, serta ranking ke-34 bagi pasangan Roy King/Arif.

Penggemar juga tak boleh melupakan pasangan Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang mulai merangkak naik.

Sze Fei/Izzuddin menjadi contoh sebuah proses regenerasi yang berjalan baik di kubu badminton Malaysia terutama sektor ganda putra.

Meski demikian, Rexy Mainaky tak membiarkan hal itu lolos dari pengawasannya.

Ia langsung mengambil peran untuk memastikan para pemain muda ganda putra Malaysia tak salah arah dan jalan.

Maksudnya, Rexy ingin melindungi mereka dari tekanan dan ekspektasi besar yang mengarah kepada mereka.

Ia belajar dari kasus yang dialami mantan anak asuhnya, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong.

Dahulu, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong sempat muncul sebagai pasangan ganda putra Malaysia yang sangat disegani.

Sayangnya penampilan mereka tak konsisten lantaran mendapat tekanan dan ekspektasi besar di usia muda.

Untuk itu, Rexy Mainaky tak ingin hal yang sama kembali terulang.

Rexy Mainaky saat ditemui usai pertandingan Pramudya/Yeremia kontra Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Perempat Final Indonesia Open 2022, Jumat (17/6/2022)
Rexy Mainaky saat ditemui usai pertandingan Pramudya/Yeremia kontra Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Perempat Final Indonesia Open 2022, Jumat (17/6/2022) (Tribunnews.com/Alfarizy AF)

"Ketika saya melatih Koo Kien Keat dan Tan Boon Heong, saat mereka masih berusia 21 tahun dan 19 tahun, mereka mulai mendapatkan hasil-hasil bagus," ucap Rexy Mainaky dikutip dari The Star.

"Orang-orang mulai menyebut mereka sebagai pemain bintang dan ekspektasi berdatangan yang membuat mereka tampil tidak konsisten."

"Saya mencoba mencegah hal yang sama terjadi kepada pasangan muda kami saat ini seperti Aaron-Khai Xing dan yang lainnya."

"Saya harus berhati-hati dan memberikan mereka waktu tambahan untuk belajar dari para senior selama latihan gabungan."

"Mendapatkan pengalaman dari bertanding di ajang-ajang luar negeri juga penting. Mari tidak memberikan tekanan dan ekspektasi terlalu cepat," sambungnya.

(Tribunnews.com/Guruh)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas