Rudy Keltjes: Tersebar di Banyak Klub Bikin Mental Pemain Timnas U-19 Bisa Rusak
Keltjes memberikan contoh tim Indonesia Primavera yang sangat bagus saat dikumpulkan. Akan tetapi, begitu disebar ke banyak klub nama besarnya habis.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Dewi Pratiwi
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Penasehat Teknis Tim Nasional Indonesia U-19 Rudy William Keltjes mengkritisi penyebaran punggawa skuat Garuda Jaya, julukan tim nasional indonesia U-19 ke klub pada kompetisi musim 2015. Ia berpendapat penyebaran skuat Garuda Jaya lebih baik dilakukan berkelompok ke klub tertentu dalam jumah tidak lebih dari tiga klub.
Alasannya, jika penyaluran eks pemain tim nasional indonesia U-19 menyebar ke banyak klub ini sama saja mematahkan upaya keras pelatih Indra Sjafri menggali kemampuan Evan Dimas Darmono dkk. Mantan Pelatih PSM Makassar ini menjelaskan penanganan klub terhadap pemain itu berbeda-beda. Tidak semua klub memberikan konsentrasi penuh terhadap pembinaan pemain muda.
Minimnya perhatian klub terhadap pemain muda ini berdampak pada mental pemain. Bukan saja mental pemain yang tergerus, akan tetapi pengontrolan terhadap mantan tim nasional indonesia U-19 itu semakin sulit.
"Kalau dipencar-pencar itu repot. Ada pelatih yang santai, acuh tak acuh terhadap pemain muda. Kondisi itu yang bisa merusak mental pemain muda hancur. Dampaknya permainannya bakal hancur," ujar Rudy Wiliam Keltjes kepada Harian Super Ball, Selasa (4/11/2014).
Mantan pelatih Tim Nasional Indonesia U-19 B itu memberikan contoh tim Indonesia Primavera yang sangat bagus saat dikumpulkan. Akan tetapi, begitu disebar ke banyak klub nama besarnya habis. Begitu juga dengan kasus tim yang menjalani pelatihan nasional di Italia dan terakhir di Belanda. "Begitu sampai di Indonesia mereka disebar (ke klub) habis," ujarnya.
Rudy mengatakan pihaknya senang dengan rumor yang beredar soal punggawa timnas ditampung di beberapa wadah. "Saya dengar ada yang ditampung di Persebaya dan klub lainnya," ujarnya.
Penyebaran mantan tim nasional indonesia U-19 untuk memperkuat klub di kompetisi musim 2015 ini diserahkan sepenuhnya pada pemain dan klub yang akan menggunakan jasa pemain.
Federasi dalam hal ini PSSI tidak ingin campur tangan dalam penyaluran mantan timnas U-19 yang telah 'digodok' selama hampir 1 tahun untuk mempersiapkan Piala Asia U-19 2014.
"Kita tidak ingin terlalu jauh campur tangan (penyebaran pemain). Karena begitu lewat dari usia 19 tahun mereka masuk kategori dewasa. Mereka bisa membedakan mana kanan-kiri, hitam dan putih," ujar Direktur High Performance Unite (HPU) Badan Tim Nasional (BTN) PSSI, Demis Djamoeddin.