Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Pola Monoton Bola dari Belakang Langsung ke Depan Ala Timnas: Yakin Bisa ke Final?

Jika saja kiper Kunia Meiga tak tampil dalam peformanya, mungkin Indonesia kini berada di dasar grup A di bawah Laos yang ditekuk Filipina 4-1.

Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Pola Monoton Bola dari Belakang Langsung ke Depan Ala Timnas: Yakin Bisa ke Final?
affsuzukicup.com
Selebrasi gelandang, Zulham Zamrun bersama skuat Timnas Indonesia usai menceploskan gol penyimbang kedudukan lawan Vietnam di laga pembuka Piala AFF 2014, Sabtu (22/11/2014). 

TRIBUNNEWS.COM - Meski tidak kalah, Timnas Indonesia menampilkan peforma kurang meyakinkan dalam laga perdana Piala AFF 2014 kontra tuan rumah Timnas Vietnam, Sabtu (22/11/2014).

Sergio van Dijk Cs, memang mencetak dua gol lewat kaki Zulham Zamrun dan Samsul Arif masing-masing di menit ke-33 dan menit ke-84. Tapi harus menjadi catatan, kedua gol tersebut lahir bukan dari pola dan skema permainan yang tersusun secara rapi.

Bahkan, kalau tak mau dibilang beruntung, dua gol tersebut lahir buah dari kepiawaian dua pemain tadi memanfaatkan momentum, plus faktor blunder dari lawan.

Sebaliknya, lepas dari kesalahan fatal yang dibuat pertahanan Vietnam, anak-anak asuh Toshiya Miura tampil impresif. Mereka mampu mengalirkan bola dari kaki ke kaki secara simultan. Statistik penguasaan bola sebanyak 60 persen menunjukkan hal tersebut.

Jika saja kiper Kunia Meiga tak tampil dalam peformanya, mungkin Indonesia kini berada di dasar grup A di bawah Laos yang ditekuk Filipina 4-1.

Berlebihan? Mungkin, tapi lihat betapa Vietnam bisa melesakkan tujuh tendangan ke gawang sementara Indonesia hanya membuat dua tembakan.

Beruntung dua tembakan tersebut semuanya berbuah gol. Efektif sekaligus mengkhawatirkan dari segi kuantitas. Pelatih Alfred Riedl, pada laga tersebut sepertinya memang cenderung menginstruksikan pemainnya untuk memainkan bola-bola jauh dari sisi pertahanan langsung ke depan.

BERITA TERKAIT

Baik Muhammad Robby maupun Achmad Jufriyanto kerap terlihat langsung memberikan bola ke Boaz Solossa dan Sergio van Dijk. Alhasil, peran gelandang di tengah maupun di sayap, cenderung tak terlihat.

Terlebih, umpan para pemain kerap salah. Kalaupun bisa mengarah ke pemain depan, Boaz dan Sergio van Dijk, pemain bertahan Vietnam bisa secara mudah memutuskan alur serangan.

Soal pola monoton tersebut, Alfred Riedl menjelaskan, kondisi fisik timnya cenderung belum pada level kebugaran yang sempurna.

Ia mengakui, timnya beruntung tak kalah dan  tak menunjukkan permainan impresif, tapi di balik itu ada keuntungan yang bisa diperoleh Evan Dimas Cs.

“Para pemain datang dengan kondisi fisik usai mengikuti liga yang sangat panjang hingga 7 November dan Anda bisa melihat ini dalam permainan kami. Namun ini hal positif dengan harapan jika kami mencapai babak selanjutnya, kemudian kita punya tiga pertandingan dan kondisi fisik akan lebih baik," dilansir situs resmi Piala AFF 2014.

Menghadapi Timnas Filipina yang telah dua kali menjejakkan kaki di babak semifinal ajang ini, Alfred Riedl menunjukkan optimisme.

Mantan pelatih Vietnam ini yakin bakal ada peningkatan performa dari Indonesia saat berlaga kontra Phil Younghusband Cs, Selasa depan. Siratan bisa melangkah ke babak semifinal bahkan final pun terlontar dari ucapan Riedl.

"Ketika anda mendapatkan keuntungan dalam laga seperti itu, seharusnya menolong Anda untuk persaingan selanjutnya dan setiap pertandingan bagi kami dalam level ini bisa mengangkat peningkatan kebugaran. Harapannya kami bisa melihat itu di laga selanjutnya dan kemudian di babak selanjutnya," kata Riedl.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas