Kemenpora Harus Bentuk Tim Usia Dini di Tiap Daerah
Sejak pemerintah mengeluarkan SK Pembekuan PSSI, Bob Hippy menilai program pembinan usia dini masih belum berjalan maksimal.
Penulis: Syahrul Munir
Editor: Taufik Batubara
Laporan Wartawan Super Ball, Syahrul Munir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) diminta membentuk koordinator di setiap wilayah yang bertugas memonitor dan bertanggungg jawab terhadap pembinaan sepak bola usia dini.
Pembentukan koordinator ini agar bisa menjamin program pembinaan usia dini di seluruh wilayah itu berjalan dengan baik.
Demikian dikatakan Mantan anggota Komite Eksekutif PSSI Bidang Koordinator Tim Nasional, Bob Hippy, kepada Super Ball, Rabu (25/11/2015).
Ia mengatakan, kedudukan tim ini bisa saja menjadi kepanjangan tangan dari Tim Transisi, yang dibentuk untuk mengambil alih sementara tugas PSSI yang menjalani sanksi pembekuan.
Bob mengatakan, tim ini bertugas untuk memastikan pembinaan usia dini tetap diputar, meski federasi sepak bola sedang menjalani sanksi dari pemerintah.
"Harusnya pemerintah membentuk perwakilan di setiap daerah, yang tugasnya melakukan pembinaan usia dini. Ia bisa menjadi kepanjangan tangan Tim Transisi," ujarnya.
Sejak pemerintah mengeluarkan SK Pembekuan PSSI, Bob menilai program pembinan usia dini masih belum berjalan maksimal.
Meski pemerintah tetap konsisten memutar kegiatan khusus kalangan pelajar yang sudah menjadi agenda rutin, baik di dalam negeri maupun mengirimkan ke luar negeri.
"Kalau kegiatan pelajarnya memang sudah berjalan. Akan tetapi, untuk pembinaan lainnya ini yang perlu diperhatikan, "ujarnya.
Bagaimana dengan keberadaan asosiasi provinsi (asprov) yang sudah terbentuk sebagai kepanjangan tangan dari pengurus PSSI Pusat, Bob mengatakan itu tidak bisa diandalkan.
Apalagi, sebagian besar pengurus asprov di daerah itu manut kepada PSSI.
"Susah. Kalau mengandalkan asprov tidak mungkin berjalan. Pemerintah harus membuat baru lagi, yang memiliki semangat baru dalam melakukan pembinaan," tegas Bob.