Republik Irlandia Pernah Punya Pengalaman Menang Lawan Italia
Kekalahan itu membuat Republik Irlandia berada di dasar klasemen. Republik Irlandia hanya mengoleksi satu angka dari dua pertandingan.
Penulis: Deodatus Pradipto
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Seperti sebuah judul film, tim nasional Republik Irlandia mendapatkan sebuah misi sulit ketika menghadapi tim nasional Italia pada pertandingan penyisihan grup E di Stade Pierre-Mauroy, Lille, Kamis (23/6). Demi meraih kemenangan yang krusial, The Boys in Green harus menembus pertahanan kuat tim Azzurri.
Republik Irlandia berada dalam situasi sulit setelah menelan kekalahan 3-0 dari Belgia. Kekalahan itu membuat Republik Irlandia berada di dasar klasemen. Republik Irlandia hanya mengoleksi satu angka dari dua pertandingan.
Skuat asuhan Martin O'Neill masih bisa lolos ke babak 16 besar. Syaratnya, mereka mengalahkan Italia, sedangkan Belgia hanya bermain imbang dengan Swedia. The Boys in Green setidaknya punya peluang lolos sebagai peringkat ketiga terbaik.
"Sekarang kami akan menghadapi Italia dan kami harus menang. Saya pikir kami bisa mengalahkan mereka. Kami memiliki catatan bagus setiap kali menghadapi tim-tim besar," ujar Shane Long, penyerang Republik Irlandia seperti dikutip Press Association.
Italia dan Republik Irlandia memiliki catatan pertemuan sebanyak 13 kali. Dari 13 pertandingan itu Italia meraih delapan kemenangan, sedangkan Republik Irlandia dua kemenangan.
"Kami punya sejarah bagus melawan Italia dan semoga mereka menyimpan sejumlah pemain. Kami akan berusaha untuk membuat mereka sedih. Pasti bakal luar biasa lolos ke babak selanjutnya setelah mengalahkan Italia pada empat angka," kata Long, pemain Southampton FC.
Republik Irlandia pernah mengalahkan Italia di turnamen besar. The Boys in Green meraih kemenangan 1-0 pada Piala Dunia 1994. Ray Houghton mencetak gol tunggal Republik Irlandia pada menit ke-12.
"Ini bukan akhir dunia, kami masih punya satu pertandingan lagi, kami tahu apa yang harus kami lakukan, sederhana, menang atau pulang," kata Darren Randolph, penjaga gawang Republik Irlandia, di Daily Mail.