Pemain Progresso Sano FC bilang Harga Sate di Bali Lebih Murah Dibanding di Jepang
Makanan Indonesia ternyata sangat digemari oleh orang Jepang. Hal tersebut diketahui setelah ada beberapa pemain sepak bola U-15 dari klub asal Jepang
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, BADUNG - Makanan Indonesia ternyata sangat digemari oleh orang Jepang. Hal tersebut diketahui setelah ada beberapa pemain sepak bola U-15 dari klub asal Jepang, Progresso Sano FC, yang terlihat sedang asyik menikmati sate di tribune Stadion Beji Mandala Desa Pecatu, Badung, Bali, sambil menyaksikan laga Bali International Football Championship (IFC) U-15 Piala menpora 2018, Selasa (4/12/2018).
Kesebelasan Progresso merupakan salah satu peserta di ajang yang diselenggarakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan menggandeng Pemerintah Kabupaten Badung itu.
Menurut para pemain Progresso, sate sama seperti Yakitori. Makanan itu sebenarnya juga berupa satai. Menurutnya, cara memasaknya pun sama, namun bedanya ada di bumbu. Yakitori di Jepang bisa dinikmati tanpa memakai baluran kecap atau bumbu kacang.
“Rasa satai mirip-mirip kok dengan yakitori,” kata Shunki Mita, pemain belakang Progresso.
“Di Jepang, yakitori bisa didapat di mana saja. Di pinggir jalan juga ada, di rumah makan juga,” kata pesepakbola berusia 13 tahun itu.
Akan tetapi, di Jepang, Yakitori terbilang mahal. Satu tusuknya dihargai 100 yen Jepang atau setara dengan hampir Rp12 ribu. “Satu tusuk di sini harganya Rp2 ribu. Murah,” kata Haruma Sekiguchi, rekan Mita yang menjadi kiper di Progresso.
Adapun Progresso di Bali IFC menempati Grup B bersama Cruzeiro Academy Asia dan Bara FC. Progresso sudah menjalani laga perdana pada Senin (3/12/2018). Mereka kalah 0-2 dari Cruzeiro, klub asal Thailand. Progresso akan melakoni pertandingan kedua pada Rabu (5/12) melawan Bara FC, klub Indonesia.
Bara merupakan klub yang diisi kombinasi para pemain Bali dan Sekolah Khusus Olahraga Ragunan, Jakarta dengan juru taktik Bambang Warsito. Klub tersebut sudah memetik poin penuh pascamenang 1-0 dari Cruzeiro. “Kemenangan itu jadi bekal kami untuk menghadapi Progresso,” kata Bambang.
Sementara manajer Bara Hara Laguna, berharap para pemainnya bisa tampil lepas ketika menghadapi Progresso. Pasalnya, di laga pertama cukup jelas terlihat bahwa mereka sedikit gugup. “Karena laga perdana, jadi ada beberapa instruksi yang tidak dijalankan,” kata dia.