Divock Origi, Pemain Cadangan Liverpool Sekaligus Pahlawan pada Laga Krusial The Reds
Divock Origi merupakan pemain kelahiran Belgia yang saat ini berusia 25 tahun, perannya sebagai super sub menjadi warna tersendiri bagi Liverpool.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
Selama paruh musim pertama di musim lalu pun, ia tampak belum melakukan apa-apa di tim asuhan Jurgen Klopp.
Hingga ia diisukan menjadi salah satu pemain yang masuk list daftar jual mengingat minimnya peran Origi bersama tim asuhan Klopp.
Salah satu momen awal yang menjadi titik balik karirnya di Liverpool saat ia dipercaya bermain sebagai pemain pengganti melawan Everton dalam Derby Merseyside.
Tepat pada 2 Desember tahun lalu, Everton melakukan permainan yang cukup mengagumkan dan mengesankan di Anfield dalam beberapa tahun terakhir.
Alih-alih menerapkan permainan bertahan, tim asuhan Marco Silva justru berhasil mengontrol dan mendikte permainan Liverpool.
Andre Gomes dan Yerry Mina bahkan nyaris mencetak gol pembeda dalam laga itu, namun digagalkan oleh Alisson pada pertandingan tersebut yang juga tampil gemilang.
Ketik waktu pertandingan semakin mendekati akhir, Klopp membuat pergantian tak terduga dengan memasukkan Origi menggantikan Roberto Firmino pada menit ke-84.
Sebagian besar fans Liverpool tentu tidak terlalu mengharapkan kontribusi positif yang bisa dilakukan oleh Origi dalam laga tersebut.
Mengapa mengganti roda penggerak di lini depan dengan pemain yang belum mencetak gol liga sepanjang musim dan belum berhasil menunjukkan tajinya selama berkostum Liverpool?
Tetapi keajaiban datang ketika memasuki menit ke-96, dimana entah bagaimana Jordan Pickford gagal mengamankan bola dari mistar gawang sendiri.
Bola yang terlepas akhirnya memantul ke permainan dan langsung tepat di depan kepala Origi, secara tidak langsung ia dengan mudah menceploskan bola ke jala gawang Everton.
Gol tunggal Origi tersebut mampu menjadi pembeda sekaligus membantu Liverpool meraih kemenangan dalam laga bertajuk derby Merseyside.
Lima bulan setelah momen tersebut tepatnya bulan Mei, Origi bisa dikatakan menjadi sosok pahlawan yang tidak terlupakan oleh fans Liverpool.
Disaat Liverpool harus bersaing dengan Manchester City dalam meraih gelar Liga Inggris, tugas tampak mustahil menghampiri tim asuhan Jurgen Klopp untuk mengatasi deficit 3-0 atas Barcelona di leg kedua Liga Champions.