Mengenal Tiga Klub Tertua Liga 2 2020: Persis Solo, PSIM Yogyakarta, hingga PSMS Medan
Persis Solo adalah klub sepak bola yang didirikan pada tahun 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Gigih
Selain itu, motif batik parang rusak yang menjadi identitas klub selalu tersemat di bagian pundak, berwarna emas.
Dua garis horizontal berwarna emas juga tersemat di bagian dada.
Baca: Profil Klub Liga 2 - Persiba Balikpapan, Mewahnya Skuat Beruang Madu di Musim 2011/2012
Baca: Profil Persijap Jepara: Optimistis Laskar Kalinyamat di Liga 2 2020
Selain itu, warna emas pada jersey juga tampak di bagian lengan serta bagian samping celana.
Sedangkan jersey tandang pada musim ini, PSIM memilih dominan warna putih dengan motif batik parang rusak di bagian tengah jersey.
Ditambah tiga garis vertikal berwarna biru dan dua garis abu-abu vertikal.
Aksen warna emas juga tersemat pada jersey tandang ini tampak di bagian kerah, lengan, serta samping celana.
Adapun dua jersey lainnya yakni untuk penjaga gawang, versi home dan away.
Jersey penjaga gawang home berwarna abu-abu, sedangkan untuk jersey away dipilih warna magenta.
Nama-nama pemain yang memperkuat PSIM Yogyakarta antara lain Talaohu Abdulmushafry, Slamet Budiyono, Yoha Pratama, hingga Ahmad Baasith.
3. PSMS Medan (1950)
PSMS Medan merupakan salah satu klub yang memiliki perjalanan panjang dalam sejarah sepak bola nasional.
Didirikan pada 21 April 1950, PSMS Medan memiliki julukan "Ayam Kinantan".
Tim Ayam Kinantan dikenal sebagai salah satu klub yang mempunyai karakter permainan keras, cepat, dan ngotot.
Walaupun demikian, para pemain yang membela PSMS Medan selalu dituntun untuk bermain bersih hingga menjunjung nilai sportifitas.