Javier Aguirre Beberkan Perbedaan Messi dan Maradona: Si Tangan Tuhan Banyak Bicara
Javier Aguirre yang juga merupakan mantan pelatih Timnas Meksiko mengungkapkan perbedaan Lionel Messi dan Diego Armando Maradona.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Renald Shiftanto
Menurutnya, Si Tangan Tuhan merupakan pemain yang suka banyak bicara di lapangan, dan Lionel Messi merupakan keterbalikannya.
"Ada perbedaan besar (di antara mereka). Maradona dulu banyak berbicara di lapangan, dengan wasit, rekan satu timnya, dan Messi tidak," paparnya.
Baginya Lionel Messi merupakan pribadi yang lebih kalem.
Ia mengaku selama ini belum pernah melihat Messi banyak berbicara kepada wasit, pemain hingga pelatih.
"Leo (Messi) merupakan pribadi yang pendiam, kamu hanya perlu memberikan bola padanya, dan hasilnya tentu akan sangat luar biasa."
'Kamu tidak akan pernah melihat Messi berteriak kepada wasit, pelatih bahkan pemain, sekalipun kamu menendangnya (Messi)."
"Jujur saya katakan di sini, Maradona dan Messi berbeda karakter," ucapnya menambahkan.
Aguirre sendiri mengakui kehebatan Lionel Messi.
Kehebatan La Pulga ia buktikan kala dirinya menjadi pelatih bagi Sevilla di tahun 2002.
"Pada tahun 2002 saya menjadi pelatih bagi Sevilla."
"Saat itu juga terdapat pertandingan Sevilla vs Barcelona (level usia)
"Saat itu Manajer datang kepadaku dan berkata 'lihat pria kecil itu (Messi) di sana bersama Barcelona, Orang itu mencetak gol dalam 10 menit, tidak ada yang bisa menghentikannya' dan memang terbukti sekarang ia menjadi pemain yang hebat."
Baca: Keluarga Bangga, Francisco Trincao Bakal jadi Rekan Satu Tim Lionel Messi di Barcelona
Baca: Emili Rousaud Sebut Lionel Messi Bakal Perpanjang Kontrak dan Neymar Kembali ke Barcelona
Sejumlah tim pernah Aguirre tukangi dan sekalipun belum pernah menemukan cara untuk menghentikan aksi Lionel Messi.
Sebut saja Timnas Meskiko tahun 2010, Atletico Madrid hingga Espanyol merupakan wadah bagi pria asal Meksiko itu untuk menghentikan aksi La Pulga.
'Ini sangat rumit, aku sudah mencoba segala cara untuk mengantisipasi pergerakannya."
"Satu lawan satu, dua lawan satu, bahkan menjatuhkannya, namun saya katakan, ia terlalu hebat,"pungkasnya
(Tribunnews.com/Giri)