Soal Subsidi Rp 800 Juta Buat Klub Liga 1, Komisaris Persib: Kalau Gak Ada Uangnya, Buat Apa?
Dia menilai, jika PSSI dan jajarannya tertutup kepada klub, maka sepak bola Indonesia bisa terancam.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Apalagi ajang bergengsi tersebut berlangsung di Tanah Air.
"Untuk Liga 2, PSSI menawarkan opsi home turnamen, sistem formatnya dibagi empat grup dengan masing-masing grup enam tim."
"Dimulai sekitar bulan Oktober. Jadi opsi untuk status kompetisi Liga 1 dan 2 adalah kompetisi lanjutan."
"Kompetisi akan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat. Tadi dokter Syarif Alwi juga telah memberikan paparan kepada seluruh klub," tambahnya.
PSSI juga akan menyiapkan payung hukum terkait kontrak kepada pemain dan pelatih.
Untuk itu PSSI juga melakukan diskusi dengan APPI (Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) dan Asosiasi Pelatih Sepak Bola Seluruh Indonesia (APSSI) setelah rapat virtual.
Saat ini PSSI juga terus berkomunikasi dengan pemerintah, dalam hal ini dengan Menpora.
Selain itu, PSSI juga berkoordinasi dengan stakeholder terkait seperti Gugus Tugas Covid-19, Kementerian Kesehatan, Kepolisian Republik Indonesia dan lain-lain.
Direktur PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) Teddy Tjahjono mengatakan timnya mendukung penuh keputusan PSSI bila kompetisi dilanjutkan.
"Kompetisi nanti juga demi kepentingan lebih besar, yakni Timnas yang akan berlaga di Piala Dunia U-20 2021 dimana Indonesia menjadi tuan rumah."
"Namun kompetisi nanti harus berlangsung dengan protokol yang ketat demi keselamatan semuanya," kata Teddy.
"Kita selalu komunikasi (sama PSSI), saya sambil menunggu keputusan sebenarnya, ini baru september tapi kalau juli aman lebih cepat lebih baik ya," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Bicara Soal Subsidi Rp 800 Juta, Komisaris Persib Umuh Muchtar : Kalau Gak Ada Uangnya Buat Apa