Wasit Ogah Diajak Damai Usai Diinjak Pemain Sepak Bola Tarkam: Sempat Ditawari Uang Rp 20 Juta
Dia menilai perbuatan pemain yang telah melakukan penganiayaan sama saja tidak menghormati profesi.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Heri Purnomo mengatakan, kasus pengeroyokan yang terjadi pada, Minggu (12/7) itu masih dalam tahap penyelidikan.
"Kami lakukan klarifikasi dan kordinasi dulu, laporan sudah kita terima, kita akan panggil dulu saksi-saksi yang ada di lokasi," kata Heri.
Sampai saat ini, pihaknya belum dapat menetapkan tersangka dalam insiden pengeroyokan.
Sebab, kepolisian harus melengkapi bukti-bukti yang menguatkan agar dapat memutuskan sosok pelaku yang dianggap bersalah.
"Itu (penetapan tersangka), kita kumpulkan bukti-buktinya dulu baru kita gelarkan, dari situ baru masuk tahap penyidikan," terangnya.
Viral di Media Sosial
Sebelumnya, sebuah video keributan di sebuh pertandingan sepak bola tersebar di media sosial, insiden itu diketahui terjadi di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi.
Video detik-detik keributan diunggah akun instagram @garudarevolution, tampak pesepak bola berkerumun dan saling dorong di tengah lapangan.
Pertandingan tu mempertemukan klub Champas FC dan Yutaka FC.
Laga kala itu dipimpin oleh wasit bernama Wahyudin (29), dia saat dikonfirmasi mengaku, sempat dinjak-injak oleh pemain yang kesal dengan keputusannya.
"Masalah keputusan offside, pemain ini protes sama saya, diinjak dari belakang, pas terjatuh saya langsung diinjak-injak pas itu saya kurang sadar," kata Wahyudin.
Dia menjelaskan, Champs FC dan Yutaka FC merupakan dua klub sepak bola lokal, pertandingan di Stadion Patriot kemarin merupakan ajang silaturahmi.
Tim yang pada saat itu merasa dirugikan ialah Champas FC, keputusan Wahyudin menilai penyerang dari klub tersebut terjebak offside.
Dari situ, para pemain Champas FC merasa keputusan wasit keliru, mereka protes dan langsung terjadi insiden penyerangan.