Cerita Saat Dua Pemain Masa Depan Timnas Indonesia Egy Maulana dan Witan Sulaeman Diadu Jadi Lawan
Ada tujuan khusus menduelkan dua pemain masa depan masa depan Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Egy memiliki skill yang sangat luar biasa," kata Dusan dilansir Bolanas dari kanal YouTube Kemenpora.
"Kemampuan dia benar-benar memukau saya sebagai seorang agen," imbuhnya.
Egy pun diberikan kesempatan Saint-Etienne untuk mengikuti trial selama tujuh hari.
Baca juga: Kisah Heroik Egy Maulana Vikri: Terungkap Alasan Pilih Berkarier di Liga Polandia
"Saya memiliki kesempatan untuk membawanya ke AS Saint Etienne. Salah satu klub yang banyak menghasilkan pemain muda," ungkap pria berusia 41 tahun itu.
Selama masa trial itu, Dusan menyebut bahwa pihak klub mengakui ada ketertarikan dengan Egy.
"Setelah 10 menit melihat Egy bermain mereka berkata, 'Dusan apakah dia orang Indonesia? dia memiliki kemampuan yang luar biasa'," tutur pria asal Serbia itu
Menurut pihak klub, Egy mempunyai kemampuan yang mampuni sebagai pemain muda.
Namun, kesepakatan terpaksa dibatalkan, usut punya usut komunikasi jadi alasan utama.
"Mereka bilang kepada saya, 'kamu tahu bahwa sepak bola lebih dari sekedar skill'," ujarnya.
Kendati gagal meloloskan Egy, namun Dusan mengaku tak menyesal.
Ia yakin bahwa penyerang asal Medam itu masih mempunyai kesempatan besar di kemudian hari.
"Saya percaya Egy bisa sukses," tutup Dusan.
Sang Kakak Tak Jadi Menyusul ke Lechia Gdansk
Agen Egy Maulana Vikri, Dusan Bogdanovic memberikan penjelasan mengapa kakak Egy Maulana Vikri, Yusrizal Muzakki tak jadi menyusul adiknya ke Lechia Gdansk.