Konsistensi Ibrahimovic untuk AC Milan, Kalahkan Totti, Samai Maldini, Pujian Pioli dan Rebic
Zlatan Ibrahimovic, konsistensi di usia 40 tahun untuk AC Milan, samai Maldini dan Zanetti, kalahkan Totti, pujian Stefano Pioli dan Ante Rebic
Penulis: Gigih
Ryan Giggs bahkan hanya mencatatkan 4 laga sebagai starter di Liga Inggris untuk Manchester United di usia yang sama.
Mungkin performa Ibrahimovic hanya bisa disamai oleh Paolo Maldini dan Javier Zanetti yang mencatatkan 30 laga lebih di usia 40 tahun.
Baca juga: Zlatan Ibrahimovic: Lebih Tajam di Usia Senja, Pembawa Berkah untuk AC Milan
Baca juga: Hasil Liga Italia - Isyarat AC Milan Raih Scudetto Usai Bungkam Atalanta, Tonali: Tujuan Utama Kami
Tetapi, rekor ibrahimovic lebih mentereng, berbeda dengan semua pemain di atas, di mana mereka hanya memperkuat satu tim sepanjang karirnya (kecuali Zanetti yang hanya 19 musim di Inter Milan) Ibra berpindah-pindah klub, tetapi tetap menjadi pilihan utama.
Yang lebih menarik, Ibrahimovic datang ke AC Milan setelah cidera lutut yang menghambat karirnya di Manchester United, tetapi tetap menjadi pilihan utama di bawah skema Stefano Pioli.
Ibrahimovic tidak hanya memberi dampak secara taktik, tetapi juga secara mentalitas untuk AC Milan secara keseluruhan.
Datang di bagian kedua karirnya bersama AC Milan pada Desember 2019, sejatinya Ibra, bukanlah pilihan utama.
Ia lebih diproyeksikan mematangkan sejumlah pemain muda, tetapi mentalitas dan aura pemenang yang dimiliki Ibrahimovic jauh lebih memiliki dampak besar untuk AC Mian.
“itu (kedatangan Ibrahimovic) adalah sebuah jawaban dari Tuhan,” ujar Stefano Pioli di akhir musim 2021 setelah AC Milan mampu finish di zona Liga Champions.
Rataan golnya juga mengesankan, ketika datang di tengah musim 2019/2020, ia mengemas 10 gol dan 5 asis dari 18 laga di Liga Italia.
Semusim setelahnya, Ibrahimovic mencatatkan 19 penampilan, 15 gol dan 2 asis untuk Rossonerri.
“Kami punya pemimpin, dua pelatih, satu di bench dan satu lagi di tengah lapangan, yaitu Zlatan,” ujar Ante Rebic.
Ibrahimovic, bagaimanapun, juga mengubah cara bermainnya, ia tidak lagi melakukan banyak akselerasi jarak panjang, ia lebih banyak melakukan penempatan posisi dan juga sisi atletisnya untuk memenangi duel di kotak penalti.
“Tentu saya mengubah cara bermain saya, sangat berbeda dibanding 5 tahun lalu,” ujar Ibrahimovic.
“Saya tentu berubah, mengingat fisik saya dan tidak akan banyak berlari untuk mengejar bola,” lanjutnya.
Dan diusianya yang sudah 40 tahun, mengapresiasi apa yang dilakukan Ibrahimovic tentu bukanlah hal yang sulit, di balik sikap pongahnya, Ibra selalu bisa menunjukkan konsistensinya bersama AC Milan.
Selamat ulang tahun, Ibrahimovic.
(Tribunnews.com/Gigih)